Berita Luar Negeri
Peringatan Baru Hizbullah ke Israel saat Pamer Senjata Canggih: Tank Kalian Akan Lenyap Tak Bersisa
Rekaman itu juga memperlihatkan mereka mengerahkan peralatan senjata canggih untuk melawan beberapa tank Merkava Israel.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Peringatan Baru Hizbullah ke Israel saat Pamer Senjata Canggih: Tank Kalian Akan Lenyap Tak Bersisa
SERAMBINEWS.COM - Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon telah menyampaikan peringatan baru kepada Israel.
Hizbullah berpotensi akan menginvansi wilayah Israel dengan berbagai macam senjata canggih yang dimilikinya.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dalam sebuah pernyataan, Senin (22/7/2024).
Kantor media Hizbullah mengeluarkan peringatan baru tersebut dalam sebuah video berjudul, “Anda (Israel) tidak akan memiliki tank tersisa,”.
Judul tersebut senada dengan pernyataan yang disampaikan Nasrallah pada Rabu (17/7/2024), ketika menyampaikan kutukan ke Israel apabila mengusik Lebanon.
“Jika tank-tank kalian datang ke Lebanon dan Lebanon selatan, kalian tidak akan kekurangan tank, karena kalian tidak akan memiliki tank lagi,” ucapnya kala itu.
Dalam rekaman yang diunggah pada Senin itu memperlihatkan para pejuang Hizbullah mengacungkan persenjataan antitank yang telah teruji di medan perang.
Baca juga: Israel Akui Jet Tempurnya Bisa Ditembak Jatuh dalam Perang Habis-habisan dengan Hizbullah

Hal itu termasuk senjata yang digunakannya untuk menangkis perang Israel di Lebanon tahun 2006.
Rekaman itu juga memperlihatkan mereka mengerahkan peralatan senjata canggih untuk melawan beberapa tank Merkava Israel, dikutip dari Press TV.
Senjata yang ditampilkan dalam video tersebut termasuk peluru anti-tank yang ditembakkan dari bahu milik Hizbullah, Qaher, yang sangat diandalkan oleh gerakan tersebut sebagai aset paling berharga dalam daya tembaknya selama perang tahun 2006.
Rekaman itu juga menampilkan sistem peluru kendali antitank (ATGM) milik Hizbullah, seperti Tharallah dan Almas.
Yang pertama mampu menembakkan dua rudal terhadap satu target secara bersamaan, sebuah fitur yang membantunya mengatasi sistem perlindungan aktif Trophy milik militer Israel, yang berfungsi melindungi kendaraan lapis baja dari satu peluru yang masuk pada satu waktu.
Yang terakhir dalam rekaman tersebut memperlihatkan tank-tank dan kendaraan lapis baja Israel yang dikerahkan dalam posisi tersembunyi.
Hizbullah dan rezim Israel telah saling tembak-menembak sejak awal Oktober tahun lalu.
Baca juga: Israel Digempur Rudal Hizbullah dan Drone Houthi di Hari yang Sama, Tel Aviv Terguncang
Baku tembak dimulai setelah Israel melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza yang terjadi setelah Badai al-Aqsa, operasi mendadak oleh kelompok perlawanan Gaza.
Hizbullah telah bersumpah untuk terus melancarkan serangan balasan selama Israel melanjutkan perangnya di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Dalam pidatonya pada Rabu kemarin, Nasrallah mencatat bagaimana operasi Hizbullah telah menimbulkan dampak besar pada rezim tersebut.
“Jumlah korban mencapai 9.254 orang, termasuk perwira dan prajurit, dengan 3.000 orang diamputasi, 650 orang lumpuh, 185 orang buta total, dan beberapa ribu orang mengalami trauma psikologis berat,” ungkapnya.
Ribuan Tentara Israel Alami Gangguan Mental usai Berperang di Gaza
Sebanyak 79.000 tentara Israel yang diterjunkan untuk melakukan operasi di Gaza, telah menderita gangguan mental.
Israel membentuk sebuah komite pemulihan trauma untuk memenuhi kebutuhan para prajurit yang menderita masalah kesehatan mental dan psikologis.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/7/2024), kementerian urusan militer Israel mengatakan bahwa komite tersebut akan bertugas merawat tentara yang menderita masalah kesehatan mental, termasuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Menurut pernyataan itu, sekitar 36 persen dari 9.400 orang yang terluka dalam berperang telah menderita masalah kesehatan mental.
Divisi rehabilitasi kementerian memperkirakan bahwa pada akhir tahun, jumlah tentara alami gangguan mental akan bertambah 5.600 orang.
Media Israel telah melaporkan lonjakan gangguan mental di kalangan pemukim dan tentara setelah Operasi Badai Al-Aqsa oleh pejuang perlawanan Palestina sejk 7 Oktober 2023.
Bulan lalu, otoritas Israel mengatakan jumlah tentara Israel yang cacat telah melampaui angka 70.000 untuk pertama kalinya dan mereka mengalami gangguan mental.
Pada 7 Juni 2024, tentara Israel Eliran Mizrahi bunuh diri setelah ia dipanggil kembali berperang saat ia sedang menderita gangguan mental dan dua luka-luka.
Sebuah penelitian menunjukkan pada bulan Maret bahwa lebih dari setengah juta warga Israel berisiko mengalami gangguan mental.
Demikian pula, laporan Bloomberg sebelumnya mengungkapkan peningkatan pesat jumlah cedera di kalangan tentara Israel menimbulkan “biaya tak terlihat” bagi operasi di Gaza.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
India Nyatakan Perang Dagang dengan AS usai Trump Berlakukan Tarif 50 Persen |
![]() |
---|
Trump Ganti Nama Kementerian Pertahanan Menjadi Departemen Perang |
![]() |
---|
Update Terbaru Runtuhnya Jembatan di Sungai Kuning China: 12 Tewas dan 4 Hilang |
![]() |
---|
FBI Geledah Rumah Eks Penasihat Trump, Diduga Terkait Tulisan ‘Segunung Fakta’ dan Bocornya Rahasia |
![]() |
---|
Kisah Pernikahan Kilat Pegawai Bank, Nikahi Pasangannya 4 Kali Dalam Sebulan, Alasannya Karena Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.