Perang Gaza

Israel Akui Jet Tempurnya Bisa Ditembak Jatuh dalam Perang Habis-habisan dengan Hizbullah

Militer Israel telah menyiapkan rencana jika terjadi eskalasi dengan Hizbullah, meskipun pimpinan politik Israel belum membuat keputusan untuk melanca

Editor: Ansari Hasyim
AP/File
Sebuah pesawat jet tempur F-16 Israel lepas landas untuk misi di Lebanon dari pangkalan angkatan udara di Israel utara. 

SERAMBINEWS.COM - Jika terjadi perang dengan Lebanon, Angkatan Udara Israel perlu mengambil risiko untuk memerangi pertahanan udara Hizbullah, menurut penilaian baru yang dijelaskan kepada The Times of Israel.

Angkatan Udara Israel (IAF) telah menilai bahwa jet tempur mungkin akan ditembak jatuh dalam perang habis-habisan dengan Lebanon, dan risiko perlu diambil untuk memperoleh superioritas udara selama hari-hari pertama konflik besar.

Sejauh ini, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan, Hizbullah telah menembak jatuh sedikitnya lima pesawat tak berawak Israel, dan dalam satu kasus, menembakkan rudal ke jet Israel tanpa hasil.

IAF mengetahui sistem antipesawat buatan Iran yang dimiliki Hizbullah, dan telah berulang kali berupaya untuk menargetkannya di tengah pertempuran yang sedang berlangsung.

Baca juga: Israel Digempur Rudal Hizbullah dan Drone Houthi di Hari yang Sama, Tel Aviv Terguncang

Militer Israel telah menyiapkan rencana jika terjadi eskalasi dengan Hizbullah, meskipun pimpinan politik Israel belum membuat keputusan untuk melancarkan serangan di Lebanon dan mengubah Jalur Gaza menjadi garis depan sekunder.

Meskipun demikian, IAF tetap siap menghadapi eskalasi mendadak akibat tindakan Hizbullah.

Pelabuhan Eilat Israel Bangkrut Akibat Blokade Houthi di Laut Merah, Berhentikan Setengah Pekerja

Pelabuhan Eilat di Israel selatan berencana untuk memberhentikan separuh tenaga kerjanya minggu ini karena serangan Houthi terhadap kapal-kapal niaga di Laut Merah, kata kepala eksekutifnya pada hari Minggu.

“Pelabuhan Eilat adalah pintu gerbang selatan Israel ke Timur Jauh, Australia, dan Afrika,” kata Gideon Golber kepada harian Israel Maariv.

“Semua aktivitas terhenti karena kapal tidak dapat lagi melintas ke arah mana pun untuk mencapai Pelabuhan Eilat atau menuju Eropa melalui Terusan Suez. Oleh karena itu, pelabuhan menghentikan operasinya dan pendapatan pun terhenti,” imbuhnya.

Golber mengatakan pelabuhan akan memberhentikan 50 persen pekerjanya minggu ini karena kerugian ekonominya.

Menurut harian Israel Yedioth Ahronoth, pelabuhan tersebut telah mengalami kerugian sebesar 50 juta shekel ($13,61 juta).

Saat ini, sekitar 120 orang dipekerjakan di pelabuhan tersebut.

Pemboman Israel ke Pelabuhan Hoedeidah Bikin Yaman Krisis Bahan Bakar

Seorang kerabat korban serangan Israel di Hodeidah mengatakan penduduk kota pelabuhan itu terkejut dan ngeri dengan pengeboman itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved