Perang Gaqza

Wapres AS Kamala Harris Sebut sudah Saatnya Perang Gaza Diakhiri

Pemerintah Jepang sedang bersiap untuk menjatuhkan sanksi pembekuan aset terhadap pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut lembaga penyiara

Editor: Ansari Hasyim
Istimewa
Kamala Harris Siap Calonkan Diri usai Biden Mundur 

Faksi-faksi Palestina telah menandatangani perjanjian persatuan nasional yang bertujuan mempertahankan kontrol Palestina atas Gaza setelah perang Israel di daerah kantong itu berakhir.

Kesepakatan itu, yang ditandatangani pada hari Selasa di Tiongkok setelah tiga hari perundingan intensif, meletakkan dasar bagi pemerintah rekonsiliasi nasional sementara untuk memerintah Gaza pascaperang, kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Hamas dan Fatah yang selama ini berseteru, serta 12 kelompok Palestina lainnya.

Rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah akan menjadi titik balik penting dalam hubungan internal Palestina.

Dua partai politik utama Palestina di wilayah Palestina telah menjadi rival berat sejak konflik muncul pada tahun 2006, setelah Hamas menguasai Gaza.

"Kita berada di persimpangan bersejarah," kata Abu Marzouk menurut CNN.

"Rakyat kita bangkit dalam upaya mereka untuk berjuang."

Hamas, yang menguasai Gaza dan memimpin serangan 7 Oktober terhadap Israel, menganjurkan perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel.

Fatah mengendalikan Otoritas Palestina, yang memiliki kendali administratif sebagian atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Fatah mendukung perundingan damai dalam upaya mendirikan negara Palestina.

Tidak ada jalan lain selain persatuan

Beberapa upaya rekonsiliasi antara kedua faksi di masa lalu telah gagal.

Namun, seruan agar mereka bersatu semakin meningkat karena perang telah berlarut-larut dan Israel beserta sekutunya, termasuk Amerika Serikat, telah membahas siapa yang dapat memerintah daerah kantong itu setelah pertempuran berakhir.

Barghouti mengatakan perang di Gaza adalah “faktor utama” yang memotivasi pihak Palestina untuk mengesampingkan perbedaan mereka.

“Tidak ada cara lain saat ini selain bagi warga Palestina untuk bersatu dan berjuang bersama melawan ketidakadilan yang mengerikan ini,” katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved