Banda Aceh

Jelang Aksi Demo, Rektor UIN Ar-Raniry Ingatkan Mahasiswa Hindari Tindakan Melanggar Etika

Mujiburrahman menekankan, bahwa dalam menyampaikan aspirasi, mahasiswa sebagai insan akademis juga harus menjadi teladan bagi masyarakat...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
HINDARI PERBUATAN ANARKIS – Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman, imbau mahasiswa yang akan ikut demo hindari perbuatan anarkis, Minggu (31/8/2025).  

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Mujiburrahman, mengimbau mahasiswa agar menjaga etika dan mengedepankan intelektual saat mengikuti aksi demonstrasi yang direncanakan berlangsung di depan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (1/9/2025) besok. 

Mujiburrahman menekankan, bahwa dalam menyampaikan aspirasi, mahasiswa sebagai insan akademis juga harus menjadi teladan bagi masyarakat umum. 

“Kami selaku pimpinan perguruan tinggi mengajak seluruh mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi, harapan, dan tuntutan kepada pemerintah, khususnya kepada DPRA, lakukanlah dengan santun, damai, dan tidak anarkis,” ujar Prof. Mujiburrahman, kepada Serambi, Minggu (31/8/2025).

Menurut Prof Mujiburrahman, menjadi mahasiswa tidak hanya dituntut berani bersuara, tetapi juga wajib menunjukkan identitas akademis dengan mengedepankan kekuatan intelektual, moralitas, serta menjaga ketertiban umum dan masyarakat.

Baca juga: Imbau Pendemo tidak Terprovokasi, Kapolda: Kita Buktikan Aceh Bumi Serambi Mekkah

Ia juga mengingatkan agar aksi di Aceh tidak terpengaruh dengan pola demonstrasi yang belakangan ini berujung ricuh di sejumlah daerah lain di Indonesia. 

“Harapan kita, semoga adek-adek mahasiswa dan elemen sipil yang ikut demonstrasi di Aceh jangan meniru dan ikut-ikutan seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan daerah lainnya,” ucapnya.

Prof. Mujiburrahman menegaskan, aksi-aksi yang dilakukan dengan membakar fasilitas umum, melempar bom molotov, hingga menjarah, jelas perbuatan bertentangan dengan etika, hukum, dan nilai akademis. Sebab itu, pihaknya berharap Aceh tetap menjadi contoh penyampaian aspirasi secara damai.

“Semua kejadian tersebut kita harapkan tidak terjadi di Aceh,” pungkasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved