Musim Kemarau
Hadapi Kekeringan di Lhoknga, Pemkab Aceh Besar Salurkan 1,8 Juta Liter Air Bersih ke Warga
Penyaluran air bersih ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi krisis air yang melanda kawasan Lhoknga dan sekitarnya, akibat musim kemarau yang pa
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Indra Wijaya I Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Penyaluran air bersih yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam 20 hari terakhir mencapai 1.879.500 Liter.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil SSos MSi menjelaskan, jumlah penyaluran tersebut tercatat sejak tanggal 4 hingga 24 Juli 2024.
"Berdasarkan laporan dari pos tanggap darurat kekeringan di Lhoknga, dalam 20 hari terakhir kita telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 1,8 juta liter lebih," ucapnya, Kamis (25/7/2024).
Penyaluran air bersih ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi krisis air yang melanda kawasan Lhoknga dan sekitarnya, akibat musim kemarau yang panjang.
Baca juga: Debit Air Krueng Aceh Berkurang Imbas Musim Kemarau, PDAM Minta Warga Hemat Penggunaan Air
Ia berharap, Jamil agar kondisi kekeringan ini dapat segera teratasi, sehingga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
"Harapan kami, kondisi kekeringan yang melanda kawasan Lhoknga dan sekitarnya dapat segera berakhir," tambahnya.
Pihaknya juga telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan.
Langkah ini termasuk pengiriman air bersih secara rutin serta monitoring terus-menerus terhadap kebutuhan air di setiap wilayah terdampak.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat dapat tetap menjalani aktivitas sehari-hari tanpa terkendala oleh kekurangan air.
Pemkab Aceh Besar juga berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi jangka panjang guna mengatasi masalah kekeringan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak membakar sampah di saat kondisi kekeringan yang disertai angin kencang masih melanda.
Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan yang kerap terjadi di Aceh Besar sejak beberapa pekan terakhir.
"Kami mengharapkan masyarakat untuk tidak membakar sampah di tengah kondisi kekeringan dan angin kencang seperti sekarang ini. Hal ini untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan yang sering terjadi belakangan ini," pungkasnya.(*)
BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025: Puncak di Juni-Agustus, Wilayah Rawan Kekeringan, Siapkan Diri! |
![]() |
---|
Kemarau Melanda, Kapolres Abdya Imbau Masyarakat Jangan Bakar Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
Enam Bulan Terakhir, 498 Ha Padi Puso di Lima Daerah Aceh, Dampak dari Musim Kemarau |
![]() |
---|
BMKG: Aceh Masuki Musim Kemarau, Waspadai Karhutla |
![]() |
---|
Warga Berburu Udang Galah di Sungai Peureulak Sepanjang Musim Kemarau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.