Berita Aceh Barat

Konflik Gajah dengan Manusia di Canggai Aceh Barat 'Memanas', Wakil Ketua DPRK Turun ke Lapangan

"Saya akan menyarankan kepada Pj Bupati untuk berkoordinasi dengan BKSDA Aceh atau pihak-pihak yang memiliki keahlian dalam menangani hal ini.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Wakil Ketua II DPRK Aceh Barat, H Kamaruddin bersama keuchik dan warga melihat salah satu kelapa sawit yang dirusak gajah liar di Desa Canggai, Kecamatan Pante Ceureumen, Rabu (24/7/2024). 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Wakil Ketua II DPRK Aceh Barat, H Kamaruddin pada Rabu (24/7/2024), turut meninjau langsung kerusakan yang disebabkan oleh serangan gajah liar di Desa Canggai, Kecamatan Pante Ceureumen.

Ia mengatakan bahwa permasalahan ini akan segera disampaikan kepada Pj Bupati Aceh Barat agar dapat diambil tindakan yang bisa mengakhiri konflik gajah dengan manusia di desa tersebut.

"Saya juga akan menyarankan kepada Pj Bupati untuk berkoordinasi dengan BKSDA Aceh atau pihak-pihak yang memiliki keahlian dalam menangani masalah gajah," katanya.

Ibnu Abbas, salah seorang pemilik kebun di Desa Canggai mengekspresikan kekhawatirannya atas nasib kebun kelapa sawit yang menjadi mata pencaharian utama baginya selama ini.

Karena kebutuhan pembiayaan pendidikan anak, termasuk untuk biaya pendidikan anaknya yang sedang menuntut ilmu di Mesir.

"Saya berharap pemerintah bisa mengutamakan keselamatan manusia daripada gajah yang sudah menjadi ancaman bagi kami di desa ini," ujarnya dengan nada keprihatinan.

Untuk diketahui, masalah konflik antara gajah dan manusia di Desa Canggai menunjukkan eskalasi yang mengkhawatirkan.

Sehingga membutuhkan penyelesaian yang tepat untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pemerintah diminta untuk segera bertindak untuk mengatasi masalah ini sebelum merenggut korban jiwa dan merugikan lebih banyak lagi masyarakat desa.

Menyikapi masalah tersebut, Wakil Ketua II DPRK Aceh Barat, H Kamaruddin meninjau langsung kondisi warga di desa itu.

Di hadapan anggota dewan, keuchik dan warga memperlihatkan jejak gajah dan kelapa sawit yang telah dirusak.

Termasuk salah satu rumah yang ditempati warga ikut rubuh usai disatroni kawanan gajah liar.

Warga mengaku cemas saat keluar desa.

Mereka tidak bisa keluar sembarangan dan perlu kewaspadaan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved