Perang Gaza
Sekjen PBB Sebut Perang di Gaza sebagai Tingkat Pembunuhan dan Kehancuran Tertinggi di Zaman Modern
Dalam konferensi pers dengan media PBB, Guterres merinci bahwa "hukum dan ketertiban telah hilang sama sekali, tidak ada yang bertanggung jawab atas k
SERAMBINEWS.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis memperingatkan tentang situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sambil menegaskan kembali solusi dua negara.
“Situasi kemanusiaan di Gaza benar-benar bencana,” kata Guterres sambil memaparkan dua alasannya.
“Pertama, kampanye militer yang memiliki tingkat pembunuhan dan kehancuran tertinggi yang saya ingat dibandingkan kampanye militer lainnya sejak saya menjadi Sekretaris Jenderal, di mana pun di dunia,” ujarnya, seraya menambahkan “Alasan kedua adalah karena tingkat bantuan kemanusiaan benar-benar di luar proporsi kebutuhan.”
Dalam konferensi pers dengan media PBB, Guterres merinci bahwa "hukum dan ketertiban telah hilang sama sekali, tidak ada yang bertanggung jawab atas keamanan di mana pun di wilayah Gaza."
Baca juga: Dua Menteri Gila Israel Smotrich & Ben-Gvir Kecam Wapres AS yang Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Laporan harian Kementerian Kesehatan di Gaza yang memperbarui jumlah korban tewas akibat genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mengungkapkan bahwa 39.175 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel (IOF), sementara 90.403 lainnya terluka, sejak 7 Oktober.
Pada hari ke-293 genosida, IOF melakukan tiga pembantaian terhadap warga sipil Palestina, menewaskan 30 orang dan melukai 146 orang.
Sejumlah korban masih terjebak di bawah reruntuhan, dan tim penyelamat dan pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Kantor Media Pemerintah di Gaza menyatakan pada awal bulan Juni bahwa 3.500 anak lainnya berisiko meninggal akibat kekurangan gizi dan kelaparan, dan 34 anak telah meninggal karena kelaparan.
Hal ini mendorong Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) untuk mengeluarkan peringatan yang mengerikan mengenai dampak kelaparan terhadap ibu dan anak Palestina di Gaza akibat genosida yang dilakukan Israel.
Penduduk Kota Gaza kembali mengungsi setelah perintah evakuasi Israel
Penemuan virus polio di Gaza sangat mengkhawatirkan, kata ketua UNICEF.
Penemuan virus polio di Gaza setelah UNICEF melakukan pengujian terhadap sampel limbah adalah hal yang sangat mengkhawatirkan, Direktur Eksekutif UNICEF Catheline Russel menggarisbawahi pada hari Kamis.
Gaza saat ini adalah salah satu tempat paling berbahaya bagi anak-anak saat ini, kepala badan anak-anak PBB memperingatkan.
“Ketika anak-anak sudah kelaparan dan lemah, tubuh mereka jauh lebih rentan dan mudah tertular penyakit-penyakit ini,” kata Russell saat wawancara di Australia, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kemungkinan penularan penyakit menular lainnya di Gaza, seperti kolera.
Ketua jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menuduh Israel mempersenjatai kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan, sebuah tindakan yang melanggar hukum kemanusiaan internasional yang dibantah oleh pemerintah pendudukan.
Armada Sumud Dekati Gaza, Angkatan Laut hingga Drone 3 Negara Kawal Kapal Bantuan |
![]() |
---|
20 Poin Kesepatakan Trump & Netanyahu, TNI Siap Dikerahkan ke Gaza? |
![]() |
---|
Tuai Pro Kontra Internasional, Siapa Tony Blair yang Disebut Bakal Pimpin Transisi Gaza? |
![]() |
---|
IDF Semakin Bar-bar, 48 Ribu Warga Gaza Terpaksa Mengungsi, Israel Buka Rute Baru Selama 48 Jam |
![]() |
---|
Ungkap 9 Langkah Hentikan Genosida di Gaza, Spanyol Embargo Senjata dan Minyak Israel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.