Perang Gaza

GAZA TERKINI - Israel Bom Sekolah, Tewaskan 30 Orang, 100 Luka dan Kritis, Rumah Sakit Kacau

Di tengah kelaparan dan ketakutan akan penyebaran penyakit, volume harian rata-rata kargo bantuan kemanusiaan yang memasuki Jalur Gaza telah menurun

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/media sosial
Setidaknya 30 orang, termasuk anak-anak, tewas dan banyak yang terluka setelah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang terluka dan mengungsi di Deir el-Balah, di Gaza tengah, Sabtu. 

Kementerian Kesehatan Gaza telah merilis pembaruan tentang status beberapa institusi medis di sekitar kota selatan Khan Younis, tempat Israel melancarkan operasi militer besar-besaran.

Kementerian mengatakan melalui Telegram bahwa tidak mungkin lagi untuk memulai kembali Rumah Sakit Eropa di Gaza, yang telah tidak beroperasi, meskipun sangat dibutuhkan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa banyak pusat layanan kesehatan primer tidak beroperasi – yaitu, yang ada di Bani Suheila, Jurat al-Lut, Abasan dan al-Qarara – selain beberapa titik medis lapangan.

Dikatakannya, ada peningkatan besar dalam jumlah pengungsi, yang berdesakan di daerah-daerah tertentu di mana aliran limbah dan sampah menumpuk tanpa air dan perlengkapan kebersihan pribadi.

“(Hal ini) membuat keadaan semakin mendukung penyebaran virus polio dan penyakit lainnya yang telah menyebar seperti api di antara para pengungsi,” kata pernyataan itu.

“Evakuasi mungkin meluas ke sekitar Rumah Sakit Nasser, yang merupakan satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi meskipun menghadapi semua tantangan dan hambatan,” katanya, seraya menambahkan penutupan fasilitas tersebut akan menyebabkan “bencana kesehatan yang pasti”.

Israel klaim serangan Deir el-Balah menargetkan 'pusat kendali' Hamas

Militer Israel telah mengeluarkan pernyataan mengenai pemboman yang dilakukannya terhadap sekolah Khadija di Deir el-Balah, dengan mengklaim bahwa pemboman tersebut mengenai “pusat komando dan kendali Hamas”.

“Teroris Hamas menggunakan kompleks itu sebagai tempat persembunyian untuk mengarahkan dan merencanakan sejumlah serangan terhadap pasukan Israel dan Israel, kata militer tanpa memberikan bukti, seraya menambahkan secara paralel, para teroris mengembangkan dan menyimpan sejumlah besar senjata di dalam kompleks itu.”(*)

Ditambahkannya, “berbagai langkah” telah diambil untuk menghindari terjadinya korban sipil, termasuk penggunaan pengawasan udara dan intelijen.

Para pejabat di Gaza mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai puluhan lainnya. Anak-anak dilaporkan termasuk di antara korban.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved