Breaking News

Berita Bireuen

Kuala Raja Bireuen Akan Dijadikan Kawasan Kampung Nelayan Modern dengan Dana Rp 25 Miliar dari KKP

Desa Kuala Raja, Kecamatan Kuala Bireuen mendapat bantuan program sebagai kawasan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) dengan anggaran Rp 25 miliar

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Dok Pribadi
Ir M Jafar, Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Desa Kuala Raja, Kecamatan Kuala Bireuen mendapat bantuan program sebagai kawasan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) dengan anggaran Rp 25 miliar program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan diluncurkan tahun ini. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Bireuen, Ir M Jafar MM kepada Serambinews.com, Jumat (26/7/2024).

Adapun program Kalamo, katanya, disamping pelabuhan nantinya ada tempat kuliner atau tempat makan dan minum.

Nanti didesain dimana tempat berteduh atau jambo wisata di desain  diubah dalam bentuk modern mulai dari adanya jalan setapak. 

Kemudian, penataan kembali areal kawasan, lampu serta taman-taman ditata kembali.

Baca juga: Launching Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih, Pj Bupati Aceh Utara: Wujud Cinta Negara

Nantinya, koperasi ada suntikan modal dari pihak lain, seperti cold storage kerjasama dengan pengusaha.  

Program Kalamo untuk Bireuen, katanya, pertama jadi perkampungan model pembangunan terpadu holistik.

Kemudian bagi masyarakat nelayan akan mendapatkan pelayanan minyak langsung ke boat, tidak lagi pakai
jerigen ambil di SPBU. 

Lahan seluas 10, 4 hektar  merupakan  milik desa dan sudah didesain semua, akan dibangun mulai dari pintu
gerbang, pintu masuk, pelataran dan kios-kios, warung kuliner, dan musholla.

Tempat pertemuan nelayan, pelabuhan, SPBUN, cold storage, dan tempat pengolahan ikan, termasuk kios-kios persediaan bahan bagi nelayan maupun perbengkelan perahu.  

Selanjutnya, dengan adanya cold storage dapat menjaga mutu ikan, kemudian ketika ikan banjir atau hasil tangkapan meledak dapat ditampung di cold storage nanti baru dikeluarkan dan juga menjaga inflasi.

Baca juga: RSU Cut Meutia Aceh Utara Butuh Penambahan 716 ASN

Keuntungan lainnya dapat menjaga pendapatan masyarakat.   

Bahkan, katanya, sebelum dibangun sudah ada social engineering, tim turun mempelajari banyak hal menyangkut lokasi dan sambutan  masyarakat, sebelum dibangun seperti apa dan setelah dibangun seperti apa sudah dipelajari tim dari Jakarta. 

“Kampung ini memang sangat kondusif,” ujarnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved