Berita Kutaraja

Perairan Aceh Rawan Pengeboman Ikan, Panglima Laot Minta Masyarakat Tingkatkan Pengawasan di Laut

"Seperti perairan Selat Malaka dan Andaman itu kerap terjadi pengeboman ikan. Mereka pergi saat hari-hari pantang melaut seperti hari jumat," jelasnya

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
Dok Humas
Tiga kapal yang diduga sedang melakukan pengeboman ikan (destructive fishing) di perairan laut Kabupaten Simeulue ditangkap. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Perairan Aceh menjadi salah satu daerah yang rawan akan aktivitas pengeboman ikan.

Oleh sebab itu, Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek meminta agar masyarakat dan nelayan ikut meningkatkan pengawasan ekosistem laut.

"Masyarakat nelayan kita agar lebih meningkatkan pengawasannya kepada pihak-pihak yang melakukan aktivitas ilegal,” ujarnya.

“Hal ini agar memperkuat hukum daerah, sehingga laut kita terhindar dari aktivitas penangkapan ilegal," kata Miftah usai konferensi pers di PSDKP Lampulo, Senin (29/7/2024).

Pasalnya, kata dia, sejumlah daerah seperti Kepulauan Simeulue, Pulo Aceh, Aceh Selatan, dan beberapa daerah lainnya kerap ditemukan praktik penangkapan ikan secara ilegal dengan cara pengeboman.

Saat ini pelaku kerap melakukan pengeboman ikan di hari-hari pantangan melaut, salah satunya hari Jumat.  

"Seperti perairan Selat Malaka dan Andaman itu kerap terjadi pengeboman ikan. Mereka pergi saat hari-hari pantang melaut seperti hari jumat," jelas Miftah.

Karena hal itu, Panglima Laot mengajak, agar masyarakat nelayan ikut bersama-sama selalu menjaga kelestarian laut.

Pasalnya, praktik pengeboman ikan tersebut dapat merusak terumbu karang dan ekosistem yang ada.

"Kemudian ikan yang dibom tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan ketika dikonsumsi. Makanya, kita harap APH dan masyarakat ikut ambil andil dalam melakukan pengawasan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pangkalan PSDKP Lampulo, Sahono Budianto mengatakan, di Aceh ada beberapa titik cukup rawan terjadi praktik bom ikan, salah satunya Pulo Aceh, Aceh Selatan, Simeulue.

"Saat ini ada dua daerah yang perlu prioritas, yakni di Pulo Aceh dan Aceh Selatan," kata Sahono.

Terbaru pihaknya baru saja mengamankan dua kapal nelayan yang diduga hendak melakukan pengeboman ikan di perairan Pulo Aceh pada Jumat (26/7/2024) lalu.

Namun, dalam penangkapan tersebut pihaknya tidak berhasil mengamankan para tersangka, dan hanya mengamankan barang bukti berupa mesin boat, kapal, dan alat tangkap lainnya.

"Alatnya mereka gunakan sudah sangat lengkap. Jadi mereka sudah paham betul bagaimana melakukan kegiatan penangkapan dengan bom ikan,” papar dia.

“Saat dilakukan penangkapan itu belum melakukan kegiatan pengeboman. Diduga mereka baru mau ke laut melakukan ikan," pungkasnya.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved