Dunia Sekolah

SMAN 3 Seulimeum Gelar Webinar Susun Kegiatan dan Modul P5

Webinar kali ini mengangkat tema menyusun kegiatan dan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari implementasi kurikulum

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS
Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi google meet dan youtube itu diikuti lebih dari dua ratusan peserta dari seluruh Indonesia, baik dari Aceh, Sumatera Utara, Semarang hingga kota Sorong, Papua Barat. 

SERAMBINEWS.COM, JANTHO - SMA Negeri 3 Seulimeum kembali menggelar webinar kedua bersama komunitas belajar sekolah tersebut, Senin (29/07/2024).

Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui aplikasi google meet dan youtube itu diikuti lebih dari dua ratusan peserta dari seluruh Indonesia, baik dari Aceh, Sumatera Utara, Semarang hingga kota Sorong, Papua Barat.

Webinar kali ini mengangkat tema menyusun kegiatan dan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka.

Kepala SMAN 3 Seulimeum, Amir Hamzah, MPd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas suksesnya acara.

“Kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman guru terkait bagaimana melaksanakan projek-projek P5 dengan benar terlebih kita sudah memulai tahun ajaran baru dengan menerapkan kurikulum merdeka,” ujarnya.

Narasumber webinar, Jhon Abdi MPd memulai pemaparan dengan berbagi cerita tentang keberhasilan pendidikan negara Finlandia.

Sebagaimana diketahui Finlandia terkenal mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia.

Baca juga: Siswa SMAN 3 Seulimeum Ikuti Pretest Literasi Numerasi SMA dan SMK Se-Aceh

Meskipun pemerintah di sana tidak mengenal Ki Hajar Dewantara, namun terdapat kesamaan antara konsep pendidikannya dengan prinsip-prinsip pendidikan yang digagas Ki Hajar Dewantara puluhan tahun lalu.

Menurutnya, pendidikan Finlandia sudah lama mengadopsi pemikiran dari Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang merdeka.

Pendidikan harus memberikan kesempatan pada peserta didik untuk maju dan berkembang sesuai potensinya yang beragam.

Proses pembelajaran perlu diarahkan untuk mendekatkan peserta didik dengan lingkungan agar mereka memahami hakikat belajar sebenarnya yaitu perubahan karakter.

“Mengajar sesuatu di kelas tetapi tidak bisa diajarkan di luar kelas adalah hal yang perlu diubah. Guru penting memahami bagaimana melaksanakan P5 agar bisa mendekatkan anak dengan lingkungannya.”

Lebih lanjut dia mengatakan, P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang sebagi penguat upaya pencapaian kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Baca juga: Mahasiswa USK Sosialisasi Pentingnya Kesehatan Mental Remaja di SMAN 3 Seulimeum

Untuk itu dalam P5 terdapat berbagai tema yang dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter anak dari pengalaman belajar di lingkungan sekolahnya yaitu gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika, bangunlah jiwa raga, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi serta kewirausahaan.

“Sesungguhnya ujung dari projek P5 adalah profil anak yang berubah menjadi lebih baik. Jadi keliru menganggap keberhasilan P5 dari banyaknya karya yang ditampilkan siswa,” tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved