Pilgub Aceh 2024

Tu Sop Gagal Jadi Bacawagub Mualem, Elemen Sipil Beri Reaksi Keras, Sebut Keputusan Tergesa-gesa 

Namun, Zulfikar menegaskan, bahwa Tu Sop tidak pernah mendaftar ke PA.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
IST
Aktivis sipil, Zulfikar Muhammad 

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Partai Aceh (PA) telah mengumumkan empat tokoh Aceh yang tidak memenuhi syarat administrasi seleksi bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Aceh untuk mendampingi Muzakir Manaf alias Mualem pada Pilkada 2024.   

Keempat nama tersebut yaitu Ketua Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah (Dek Fadh), Ketua Golkar Aceh, TM Nurlif, Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh, Mawardi Ali, dan ulama Aceh, Tgk H Muhammad Yusuf Wahab atau akrab disapa Tu Sop Jeunieb.

Sebelumnya, nama Tu Sop didaftarkan oleh elemen sipil ke DPP PA.

Pendaftaran itu diajukan pada saat masa pendaftaran penerimaan bakal calon kepala daerah dan bacawagub Aceh diperpanjang oleh tim seleksi PA.  

Ternyata, nama Ketua Umum Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini gugur karena tidak memenuhi syarat administrasi.

Menyahuti hal itu, perwakilan elemen sipil yang mendaftarkan Tu Sop ke PA, Zulfikar Muhammad mengatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan tersebut. 

“Terkait dengan pengumuman yang disampaikan oleh Ketua Tim Seleksi Kepal Daerah PA, kita ingin menyampaikan apresiasi saja, toh itu hak prerogatifnya partai politik dalam bersikap,” kata Zulfikar saat dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (30/7/2024) malam.

Namun, Zulfikar menegaskan, bahwa Tu Sop tidak pernah mendaftar ke PA.

Yang terjadi adalah elemen sipil mengusulkan nama Tu Sop agar menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan oleh PA untuk mendampingi Muzakir Manaf alias Mualem.

“Jadi sebenarnya tidak ada status lulus atau tidak lulus, memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat, direkomendasi atau tidak direkomendasi, karena Tu Sop tidak pernah mendaftar. Jadi bagaimana bisa lulus kalau tidak pernah mendaftar,” tukasnya.

“Jika usulan masyarakat tidak diterima, kami tidak berkecil hati. Toh apalah usulan elemen sipil. Usulan Ahmad Muzani saja yang Sekjen Partai Gerindra, partai berkuasa saat ini yang meminta kepada Partai Aceh untuk mempertimbangkan wakilnya dari Partai Gerindra, ternyata Ketua Partai Gerindra tidak lulus juga,” tambah Zulfikar.

Tapi Zulfikar juga memberi catatan.

Jika usulan masyarakat tidak dapat dipertimbangkan, maka saat Pilkada nanti masyarakat juga akan mempertimbangkan usulan calon pemimpin yang diusul PA.

Terkait keputusan PA terhadap Tu Sop, Zulfikar menduga tim seleksi PA telah tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan.

Padahal, pengambil keputusan tertinggi di PA adalah Malik Mahmud selaku Tuha Peut dan Mualem selaku Ketum PA. 

“Kalau nanti Mualem meminta Tu Sop sebagai wakil gubernurnya, kan harus dipertimbangkan. Karena kalau Mualem bilang saja begini, saya mau jadi gubernur kalau wakilnya Tu Sop, kalau tidak setuju, tunjuk saja gubernur lain siapa yang kalian suka,” tukas Zulfikar.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved