Video

VIDEO Hamas sebut Israel Persulit Negosiasi usai Netanyahu Tambah Syarat untuk Gencatan Senjata

Syarat-syarat yang ditambahkan oleh Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel, akan mempersulit proses negosiasi.

Editor: Muhammad Aziz

SERAMBINEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan syarat-syarat yang ditambahkan oleh Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel, pada proposal gencatan senjata yang diajukan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) akan mempersulit proses negosiasi.

Menurut Hamas, syarat tambahan itu adalah upaya Netanyahu untuk menunda gencatan senjata di Jalur Gaza.

Hamas menyebutnya sebagai kartu Israel yang merupakan bagian dari proyek Presiden AS Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, Netanyahu membantah pernyataan Hamas dan mengatakan Israel tidak mengubah persyaratan apa pun dalam perjanjian mengenai proposal gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sebaliknya, ia menuduh Hamas mencegah tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata.

Di sisi lain, para pejabat Israel mengatakan Netanyahu adalah alasan utama di balik sikap garis keras Israel dalam perundingan Roma.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan, Hamas adalah pihak yang menuntut 29 perubahan, dan tidak menyetujui usulan awal.

Perundingan terbaru itu dilakukan di Roma, Italia, dengan melibatkan mediator Qatar dan Mesir serta perwakilan dari Hamas dan Israel.(*)

VO: Siti Masyithah
EV: Muhammad Aziz

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved