Berita Pidie Jaya

Disbunnak Pidie Jaya Susun RAD Perkebunan Sawit Berkelanjutan, Agar Tak Terkendala Terima Bagi Hasil

Kepala Disbunnak Pidie Jaya, Syukri Itam MPd, mengatakan penyusunan RAD PKSB mereka gelar agar tidak terkendala dalam menerima Dana Bagi Hasil (DBH) p

Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Disbunnak Pidie Jaya
Kepala Disbunnak Pidie Jaya, Syukri Itam MPd, menyampaikan arahan kepada peserta penyusunan RAD PKSB di Aula Bappeda kabupaten setempat, Rabu (31/7/2024).  

Kepala Disbunnak Pidie Jaya, Syukri Itam MPd, mengatakan penyusunan RAD PKSB mereka gelar agar tidak terkendala dalam menerima Dana Bagi Hasil (DBH) perkebunan sawit untuk setiap kabupaten/kota di Aceh, termasuk Pidie Jaya.

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan Pidie Jaya atau Disbunnak Pijay menggelar penyusunan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD PKSB). 

Penyusunan RAD PKSB yang berlangsung di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Pidie Jaya, Rabu (31/7/2024) ini melibatkan berbagai kalangan dan institusi pemerintah.

Kepala Disbunnak Pidie Jaya, Syukri Itam MPd, mengatakan penyusunan RAD PKSB mereka gelar agar tidak terkendala dalam menerima Dana Bagi Hasil (DBH) perkebunan sawit untuk setiap kabupaten/kota di Aceh, termasuk Pidie Jaya.

"Jadi, DBH sawit tersebut digunakan untuk penanganan berbagai kebutuhan pelayanan publik, seperti pembangunan jalan, membayar iuran asuransi keternagakerjaan bagi pekerja sawit.

Selain itu, juga untuk proses penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya Perkebunan Sawit (STDBPS) bagi pekebun sawit di wilayah Pidie Jaya," kata Syukri Itam.

Syukri Itam mengatakan secara umum selama ini kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yang memiliki peran strategis bagi pembangunan nasional.

Baca juga: Angkat Mualem Jadi Dewan Pertimbangan Organisasi, Apdesi: Aceh Butuh Sosok Pemersatu Rakyat

Bagaimana tidak, Indonesia sebagai salah satu negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia memiliki luas tutupan lahan hingga mencapai  16.381.959 Hektare.

Hal ini sebagaimana Keputusan Menteri Pertanian Nomor 833/KPTS/ SR.020/M/12/2019). 

Dengan luasan tersebut, kelapa sawit memberikan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 3,5 persen, sehingga dapat menjadi penyumbang dalam mengentaskan kemiskinan bagi 10 juta orang. 

Hal ini sebagaimana dirilis Kemenko Perekonomian 2020. 

Menurut Syukri Itam, tingginya kontribusi komoditas sawit tidak terlepas dari meningkatnya kinerja ekspor baik yang berasal dari CPO maupun ragam produk turunannya, seperti biodiesel dan oleochemical.

Kendati demikian, keberlanjutan industri kelapa sawit nasional masih menghadapi berbagai tantangan.

Oleh karena itu, diperlukan desain strategi perencanaan pembangunan kelapa sawit yang memperhatikan prinsip-prinsip berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial budaya, dan ekologi.

Baca juga: Berantas Gepeng dan Hewan Ternak Selama PON, Satpol PP & WH Aceh Besar dan Banda Aceh Teken MoU

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved