Pemuka Buddha dan Kristen Akui Aman dan Nyaman Tinggal di Kota Langsa

Pemuka agama Buddha dan Pemuka agama Buddha mengakui bahwa masyarakat serta Pemko Langsa sangat toleran dan terbuka

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
Pemuka agama Buddha Karifuddin alias Afuk dan Pendeta Kristen Hotman Aritonang mengakui bahwa masyarakat serta Pemko Langsa sangat toleran dan terbuka terhadap para pendatang dan penganut agama selain Islam. 

SERAMBINEWS.COM, Langsa - Pemuka agama Buddha Karifuddin alias Afuk dan Pendeta Kristen Hotman Aritonang mengakui bahwa masyarakat serta Pemko Langsa sangat toleran dan terbuka terhadap para pendatang dan penganut agama selain Islam.

Hal itu disampaikan Afuk, Hotman dan sejumlah pemuka lintas agama dan etnik dalam acara Dialog Lintas Forum yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Aceh di Aula Kantor Kesbangpol Kota Langsa, Rabu (31/07/2024).

Afuk yang berprofesi sebagai pengusaha pabrik kecap dan berasal dari etnik Tionghoa mengaku dapat bekerjasama dengan baik dengan pemerintah Kota Langsa serta masyarakatnya.

"Aman, nyaman dan tidak gangguan apapun dalam hubungan sosial antargama di Kota Langsa," kata Afuk dalam Dialog yang difasilitasi oleh Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh Hasan Basri M Nur.

"Pabrik kecap kami telah berdiri di Langsa sejak tahun 1926. Saya merupakan generasi ketiga di Langsa. Tidak gangguan apapun dari masa ke masa," urai Afuk.

Baca juga: Alhamdulillah, Bansos Beras 10 Kg Akan Disalurkan Mulai 1 Agustus 2024, Dibagikan Kepada 22 juta KPM

Sementara Hotman Aritonang mengaku baru setahun bertugas sebagai pendeta di Gereja HKBP Kota Langsa.

Hotman mengaku merasakan kenyamanan tinggal di Langsa, baik dengan tetangga tempat tinggal maupun di lingkungan gereja.

Hotman menyampaikan terdapat 180 KK jemaat pada gereja HKBP yang ia pimpin.

"Selain itu, terdapat pula jemaat dari para pendatang, termasuk dari kalangan mahasiswa yang sedang belajar di Unsam Langsa," kata Hotman.

Perasaan aman dan nyaman tinggal di Langsa juga diutarakan oleh semua peserta yang hadir dalam forum dialog, termasuk dari mahasiswa yang berasal dari Sumatera Utara dan Papua.

Terdapat tiga mahasiswa Unsam asal Papua yang memberikan pandangan, yaitu Yulius Sundul, Nasalus Capo dan Frans Octovian.

Baca juga: Sosok Ismail Haniyeh Petinggi Hamas yang Tewas di Iran, Tokoh Terkenal dan Pernah Jadi PM Palestina

Ketiga mahasiswa asal Papua ini mengaku senang dapat belajar di Perguruan Tinggi Negeri di Langsa, Aceh.

"Jangan dengar cerita tentang Aceh dari orang yang tak pernah datang ke Aceh. Tapi datanglah langsung ke Aceh," kata Frans Octovian.

Turut memberikan pandangan dalam forum dialog tersebut antara lain Amir Muda Arafat (Plt Sekretaris Kesbangpol Langsa), H A Hamid Zein (Ketua FKUB Aceh), Saifuddin Puteh (FKDM), Bustami (FKUB Langsa), Rafliansyah (Pemuda Muhammadiyah), dan lain-lain.

Dialog Lintas Forum dibuka oleh Surya Edy Rachman atas nama Kaban Kesbangpol Aceh dan ditutup oleh Sri Verawati dari Kesbangpol Langsa. []

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved