Berita Banda Aceh
Haji Uma Minta OJK Aceh Segera Ambil Tindakan Terhadap BPRS Gayo, Nasabah Tak Bisa Tarik Uang
Permasalahan BPRS Gayo mulai mencuat dalam beberapa bulan terakhir saat nasabah tidak bisa lagi menarik uang tabungannya.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Senator asal Aceh, Sudirman atau yang akrap disapa Haji Uma meminta pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh agar segera mengambil tindakan terhadap persoalan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Gayo.
Karena carut-marut pengelolaan BPRS itu telah merugikan nasabah.
Hal itu disampaikan oleh Haji Uma saat mendatangi langsung Kantor OJK Aceh di Banda Aceh, Kamis (1/8/2024).
Dalam kunjungan itu, rombongan Haji Uma disambut oleh Kepala OJK Aceh, Daddi Peryoga dan jajarannya.
Di hadapan Kepala OJK, Haji Uma mendesak lembaga yang berperan sebagai pengawas lembaga keuangan itu untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap bank milik Pemkab Aceh Tengah itu.
Menurutnya, hal paling penting yang harus diperhatikan adalah nasabah bisa mendapatkan kembali hak-haknya.
Baca juga: Kunjungi Kantor OJK Aceh, Haji Uma Minta Pembiayaan Pegadaian dan PNPM Lebih Agresif
Permasalahan BPRS Gayo mulai mencuat dalam beberapa bulan terakhir saat nasabah tidak bisa lagi menarik uang tabungannya.
Pasalnya kas BPRS tersebut sudah kosong. Beredar dugaan, ada oknum manajemen bank yang membawa uang milik bank itu di sektor lain di luar bank.
Para nasabah yang dirugikan itu pun mengadukan permasalahan mereka kepada Haji Uma, selaku Anggota DPD RI.
Haji Uma mengatakan, para nasabah mengadukan kepadanya, mereka memiliki tabungan yang bervariasi, mulai Rp 50 juta hingga lebih dari Rp 100 juta.
Namun kini tidak bisa menarik lagi uangnya. Padahal sebagian besar nasabah menggunakan uang itu untuk perputaran modal usahanya.
Baca juga: Haji Uma Minta OJK Dukung Optimalisasi Lembaga Keuangan Syariah Dalam Peningkatan Ekonomi Daerah
“Mereka mengadu kepada saya, menangis. Ada yang pengusaha kopi, mereka tempatkan uang modal sementara di BPRS Gayo, lalu sekarang sedang musim panen, uang tida bisa diambil untuk beli kopi.
Ada juga yang butuh untuk anak sekolah, sewa rumah, tapi tidak bisa buat apa-apa,” ujarnya.
Kata Haji Uma, saat ini para nasabah setiap hari mendatangi bank tersebut, berharap ada nasabah lain yang menyetor uang, lalu mereka bisa menarik uangnya seberapa.
“Masyarakat harus menunggu dari pagi sampai sore untuk mendapatka uangnya, itu siapa yang cepat. Kadang cuma ada Rp 500 ribu, kadang Rp 200 ribu, malah ada hari yang tidak ada seorang pun menyetor uang,” ujar Haji Uma.
| Warga Abdya Dipulangkan dari Malaysia Karena Sakit Autoimun, Langsung Dirujuk ke RSUDZA |
|
|---|
| Mubes PIRA Banda Aceh, Prof Hasanuddin Serukan Kebangkitan Marwah Pidie Raya |
|
|---|
| Pemerintah Aceh Akan Tata Ulang HGU |
|
|---|
| Realisasi Belanja Negara di Aceh Sudah Rp 32 Triliun, Penerimaan APBN Rp 3,8 T |
|
|---|
| Perbaikan Jalan Majid Ibrahim Gampong Merduati Rampung Akhir Tahun |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.