Luar Negeri

Demo di Bangladesh Tewaskan Hampir 100 Orang dan Ribuan Luka-luka, Tuntut PM Sheikh Hasina Mundur

Jumlah korban tewas telah melampaui 90 orang setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pendukung pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina

Editor: Faisal Zamzami
Deutsche Welle
Demo Bangladesh: Hampir 100 Orang Tewas dan Ribuan Luka-luka 

SERAMBINEWS.COM - Aksi unjuk rasa menuntut Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina munudr berujung ricuh.

Terbaru sebanyak 50 orang dilaporkan tewas.

Dilansir AFP, bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa Bangladesh yang menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan pendukung pro-pemerintah. Aksi unjukrasa berlangsung Minggu (4/8/2024) waktu setempat.

"Korban tewas akibat bentrokan pada Minggu antara pengunjuk rasa Bangladesh yang menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan pendukung pro-pemerintah telah meningkat menjadi sedikitnya 50 orang," kata polisi dan dokter.

Jumlah korban tewas telah melampaui 90 orang setelah bentrokan antara pengunjuk rasa dan pendukung pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina di Bangladesh sejak demonstrasi anti-pemerintah dimulai.

Kementerian Dalam Negeri Bangladesh mengumumkan pemberlakuan jam malam nasional tanpa batas waktu mulai pukul 18.00 waktu setempat, aturan ini menjadi langkah pertama yang diambil sejak serangkaian demonstrasi dimulai.

Protes mahasiswa dimulai bulan lalu sebagai seruan untuk menghapus sistem kuota untuk rekrutmen sektor publik yang kontroversial, yang sekarang telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung Bangladesh.


Sejak saat itu, aksi protes berubah menjadi gerakan anti-pemerintah yang lebih luas.

Para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan dalam jumlah besar, dalam sebuah gerakan anti-kerja sama yang bertujuan untuk melumpuhkan pemerintah dan menuntut pengunduran diri perdana menteri.

Baca juga: Demonstran Bangladesh Serbu dan Bakar Penjara, Ratusan Napi Kabur, Korban Tewas Sudah 50 Orang

Aksi protes di sejumlah kota

Menurut keterangan pihak kepolisian, beberapa kelompok besar pengunjuk rasa merangsek masuk ke Lapangan Shahbagh di pusat Kota Dhaka, kericuhan pun terjadi di beberapa titik di ibu kota dan juga di kota-kota lainnya.

 

Penyelenggara protes telah mendesak orang-orang untuk tidak membayar pajak dan tagihan listrik serta tidak masuk kerja sebagai bentuk "menolak kerja sama" dengan pemerintah.

Hari Minggu adalah hari kerja di Bangladesh, tetapi banyak toko dan bank di Dhaka tetap tutup.

Laporan polisi juga menyebutkan ribuan pengunjuk rasa sempat menyerang sebuah rumah sakit umum utama di daerah Shahbagh, Dhaka, dan membakar beberapa kendaraan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved