Iran Tolak Bujuk Rayu AS dan Negara Arab Agar tak Serang Israel, Tetap Kekeh Meskipun Pecah Perang

Senada dengan itu, Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, menegaskan pada hari Minggu bahwa negaranya tidak pernah dan tidak akan membiarkan serangan apa pun terhadap keamanannya tidak terbalas, seraya menekankan bahwa pendudukan Israel dan Amerika Serikat akan menyesali tindakan mereka dan akan dipaksa untuk mengubah perhitungan mereka.

Menteri luar negeri Yordania, yang tiba di Teheran pada hari Minggu pagi untuk bertemu dan berbicara dengan pejabat Iran, bertemu dan berbicara dengan Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani pada sore hari di kompleks Kementerian Luar Negeri.

"Saya katakan kepada rekan saya di Iran bahwa saya tidak membawa pesan dari Israel di Teheran," kata Safadi setelah pertemuan tersebut.

Menyatakan bahwa langkah pertama untuk mencegah ketegangan di kawasan tersebut adalah dengan menghentikan perang Israel melawan Gaza, Safadi menjelaskan, "Tujuan perjalanan saya ke Teheran adalah untuk menyelesaikan perbedaan antara kedua negara dengan cara yang jelas dan transparan, dengan cara yang sejalan dengan kepentingan bersama kita."

Sebelumnya pada hari itu, media mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Yordania yang mengatakan bahwa Safadi “akan menyampaikan pesan dari Yang Mulia Raja Abdullah II kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengenai situasi di kawasan dan hubungan bilateral.”

Meningkatnya ketegangan di kawasan itu terjadi setelah rezim Zionis Israel membunuh pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh pada hari Rabu yang tengah melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian di Teheran.

Setelah itu, otoritas Iran mengumumkan bahwa mereka akan memberikan jawaban yang tegas dan penuh penyesalan kepada rezim Israel yang agresif itu.(*)