Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Warga Israel Akan Mati Kelaparan Jika Hizbullah Serang Haifa, Bikin Zionis Bangkrut dan Sengsara

Israel juga bakal bangkrut dan sengrasa jika Hizbullah dan kelompok perlawanan lainnya benar-benar menyerang Pelabuhan Haifa.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
khaberni/HO
Gambar ILustrasi. Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dilaporkan menyergap konvoi tentara Israel dan menghujani IDF dengan berbagai jenis tembakan mulai dari peluru artileri, rudal berpemandu, hingga senjata anti tank di Ruwaisat Al-Alam, Kamis (25/4/2024) malam. 

TheMarker dikutip dari Pres TV menambahkan bahwa penutupan pelabuhan karena potensi perang dengan Hizbullah akan memperumit masalah perdagangan yang disebabkan oleh serangan Yaman terhadap pelabuhan Eilat di Israel.  

Laporan itu mengatakan persediaan makanan Israel hanya akan bertahan untuk waktu yang singkat.

Itu dikarenakan perang dengan Hizbullah dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian panik dan penimbunan oleh pemukim Israel.

TheMarker mengutip menteri pertanian Israel Avi Dichter yang mengatakan bahwa Israel tidak memiliki rencana jangka menengah dan panjang untuk memastikan keamanan pangannya.

Sumber lain mengatakan pembongkaran kapal seberat 7.000 ton di Ashdod akan memakan waktu dua minggu dibandingkan dengan hanya satu setengah hari di Haifa.

Kekhawatiran meningkat mengenai meningkatnya perdagangan senjata lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah sejak awal minggu ini.

Itu terjadi ketika Israel membunuh seorang komandan senior Hizbullah dalam serangan udara di kompleks rumahnya di ibu kota Lebanon, Beirut.

Hizbullah telah menyerang target militer Israel sejak awal Oktober sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina yang memerangi rezim Israel di Gaza.

 

Jaringan Seluler dan Listrik di Israel Bakal Terputus

Pejabat Israel mengkhawatirkan atas gangguan infrastruktur penting dalam perang melawan poros perlawanan.

Itu terjadi setelah menteri Israel menerima telepon satelit minggu lalu untuk menjaga "kontinuitas operasional" jika infrastruktur listrik dan jaringan telepon rusak akibat seraangan potensi poros perlawanan yang didukung Iran.

Banyak warga negara Israel mungkin mendapati diri mereka terputus komunikasi selulernya.

Israel memiliki lebih dari 8.000 titik yang digunakan oleh jaringan selulernya, dan redundansi mereka untuk beroperasi tanpa listrik ditetapkan berlangsung selama sekitar dua jam.

Oleh karena itu, jika jaringan listrik Israel padam, baterai cadangan yang dipasang di lokasi tersebut tidak akan dapat beroperasi setelah waktu tersebut, dan semua layanan seluler di area tersebut mati.

Skenario di mana rudal dan pesawat nirawak menargetkan lokasi vital yang digunakan oleh jaringan listrik Israel seperti pembangkit listrik dan gardu induk.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved