Perang Gaza

7 Tentara Israel Kritis dan Luka-luka Akibat Ledakan Granat Pejuang Hamas di Gaza Selatan

Menurut penyelidikan awal, pasukan tersebut terluka oleh alat peledak atau granat yang dilemparkan ke arah mereka oleh seorang anggota Hamas.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Saluran 12 Israel mengungkapkan bahwa 20.000 tentara pendudukan telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dengan 8.298 orang diklasifikasikan sebagai penyandang cacat, sehingga data tersebut disebut sebagai angka puncak. 

SERAMBINEWS.COM - Tujuh tentara cadangan terluka, termasuk empat orang terluka parah, selama pertempuran di Jalur Gaza selatan pada Senin pagi, kata Pasukan Pertahanan Israel.

Pasukan dari Brigade Lapis Baja Cadangan ke-205 “Tangan Besi” dari Batalyon ke-9215 dibawa ke rumah sakit di Israel untuk dirawat.

Menurut penyelidikan awal, pasukan tersebut terluka oleh alat peledak atau granat yang dilemparkan ke arah mereka oleh seorang anggota Hamas.

Empat prajurit cadangan terluka parah, dua tercatat dalam kondisi sedang, dan satu terluka ringan.

Baca juga: Rumah Sakit Bawah Tanah Israel Siap Siaga Terima Korban Massal jika Iran Menyerang

Juga pada Senin pagi, seorang pengemudi truk Israel terluka ringan akibat hantaman roket di dekat Kibbutz Re'ím, saat pasukan Hamas di Jalur Gaza melancarkan serangan ke Israel selatan.

Rentetan sekitar 15 roket yang ditembakkan dari daerah Khan Younis di Gaza selatan merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan, sehingga jumlah total roket yang ditembakkan ke Israel dari Jalur tersebut sejak Jumat menjadi sekitar 40.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel, beberapa dari 15 roket dicegat oleh Iron Dome, tetapi yang lainnya berdampak pada wilayah Re'im dan Gama Junction.

Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan pihaknya membawa seorang pria berusia 37 tahun, seorang sopir truk, ke rumah sakit dalam kondisi baik setelah ia terluka akibat hantaman roket di dekat Re'im.

Pada hari Minggu, menyusul serangan roket berulang kali terhadap Israel dari Khan Younis, IDF mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka akan “beroperasi secara paksa” terhadap kelompok-kelompok teroris di sana.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved