Konflik Palestina vs Israel
Israel Bertekad Membunuh Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwa, Kepalanya Dihargai Rp 6,4 Miliar
"adalah alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menyapu bersih organisasi keji ini dari muka Bumi," kata Menlu Israel.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Yahya Sinwar bahkan disebut hidup dan berpindah-pindah dari satu terowongan ke terowongan lainnya di Gaza.
Bahkan intelijen Israel sama sekali tidak memiliki informasi keberadannya.
Hanya dua atau tiga orang yang mengetahui keberadaan Yahya Sinwar.
Demikian sumber dari kelompok Hamas mengatakan kepada surat kabar Asharq Al-Awsat yang berbasis di London beberapa waktu lalu.
"Lingkaran yang sangat kecil, tidak lebih dari dua atau tiga orang, mengetahui keberadaannya dan mengamankan berbagai kebutuhannya
serta memastikan komunikasinya dengan para pemimpin gerakan, baik di dalam maupun di luar," tutur seorang sumber itu kepada media seperti dikutip dari Times of Israel, Kamis (4/7/2024).
“[Israel] gagal mengetahui lokasi pemimpin lapis pertama dan kedua [Hamas] di level politik dan militer, namun Israel mencoba membunuh beberapa dari mereka,
beberapa di antaranya terluka, dan beberapa di antaranya selamat dan keluar tanpa cedera dari operasi pemboman di berbagai wilayah dan target, namun Sinwar tidak termasuk di antara mereka,” kata sumber tersebut.
Berbeda dengan pemimpin Hamas lainnya, Yahya Sinwar memilih tinggal di Gaza memimpin anak buahnya melawan Israel.
Sinwar telah menghabiskan separuh masa dewasanya di penjara Israel.
Dia juga pemimpin Hamas paling berkuasa yang masih hidup setelah pembunuhan Haniyeh.
Beberapa waktu lalu, militer Israel dikabarkan akan memberikan hadiah kepada siapapun terutama warga Gaza jika bisa melaporkan informasi tentang keberadaan Yahya Sinwar dan para pembantunya.
Hal itu terlihat dari pamflet yang beredar di Gaza beberapa waktu lalu dimana militer Israel akan memberikan uang hingga US$400 ribu (Rp 6,4 miliar) bagi yang mengetahui keberadaan Yahya Sinwar.
Yahya Sinwa, si ‘Mayat Berjalan’
Setelah serangan 7 Oktober, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht menjuluki Sinwar sebagai “wajah kejahatan” dan menyatakannya sebagai “orang mati berjalan.”
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.