Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Israel Makin Ketar-Ketir, Timur Tengah Bersatu Dukung Iran Ikut Berperang Lawan Zionis

Tindakan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa hukuman dan menegaskan kembali dukungan Suriah terhadap Iran untuk melawan Israel.

|
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
tangkap layar X
RUDAL BALISTIK - Kapal Perang IRGC Iran menembakkan rudal balistik dalam simulasi serangan ke pangkalan udara utama Israel, Palmahim, Selasa (13/2/2024). 

Israel Makin Ketar-Ketir, Timur Tengah Bersatu Dukung Iran Ikut Berperang Lawan Zionis

SERAMBINEWS.COM – Israel makin khawatir setelah banyaknya negara di kawasan yang bersatu dukung Iran melakukan serangan.

Terbaru, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, Fayssal Mikdad menyatakan dukungan dan siap membantu Iran dalam berperang lawan Israel.

Pernyataan itu disampaikannya dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani yang membahas agresi Israel terkini.

Kedua pejabat tersebut mengutuk pembunuhan baru-baru ini terhadap kepala politbiro Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fouad Shukr di Lebanon oleh Israel.

Mikdad mengkritik kebijakan eskalasi Israel dan perluasan agresi di seluruh kawasan, menganggapnya bertanggung jawab atas kejahatan perang dan tindakan genosida di wilayah pendudukan.

Ia menekankan bahwa tindakan ini tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa hukuman dan menegaskan kembali dukungan Suriah terhadap Iran dan pasukan perlawanan dalam menghadapi kejahatan Israel.

"Suriah mendukung Iran dan pasukan Perlawanan (disiapkan) untuk menghadapi kejahatan Israel," kata Mikdad, dikutip dari Al Mayadeen, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Iran Bersumpah Balas Dendam, Pejabat Israel Laporkan Jutaan Warganya Ketakutan Menanti Serangan

Pengawal Revolusi Iran meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, ke Israel, Minggu (14/4/2024). Apa itu Operasi Janji Setia? Serangan balas dendam Iran kepada Israel buntut tewasnya jenderal IRGC.
Pengawal Revolusi Iran meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, ke Israel, Minggu (14/4/2024). Apa itu Operasi Janji Setia? Serangan balas dendam Iran kepada Israel buntut tewasnya jenderal IRGC. (Twitter-X/Twitter-X)

Mikdad juga mengutuk keterlibatan Barat dalam pelanggaran Israel, melabeli mereka sebagai mitra dalam kejahatan terhadap Iran, Lebanon, Yaman, dan Suriah.

Bagheri Kani menyetujui yang dibilang Mikdad, dengan menekankan bahwa tindakan rezim Israel bermula dari kegagalannya mencapai tujuan apa pun di Gaza.

Ia menyebutkan bahwa agresi baru-baru ini terhadap Yaman, Lebanon, dan Teheran, yang didukung oleh AS dan negara-negara Barat, tidak akan dibiarkan begitu saja.

Menlu Iran itu menyampaikan rasa terima kasih kepada Suriah atas dukungannya yang tak henti-hentinya kepada Iran dan rakyatnya selama masa-masa yang penuh tantangan ini.

Kedua menteri sepakat untuk melanjutkan konsultasi dan koordinasi untuk melawan agresi Israel dan mencapai keamanan regional dan global.

Baca juga: VIDEO Putin Perintahkan Iran Serang Israel seusai Rusia Jor-joran Kirim Senjata

Pakistan Siap Bantu Suplai Rudal Balistik untuk Iran

Pakistan akan menyediakan rudal balistik ke Iran jika perang dengan Israel meletus, sebuah laporan mengungkapkan.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengadakan pertemuan darurat di Arab Saudi karena Iran berupaya membalas pembunuhan pemimpin Hamas dan Hizbullah oleh Israel.

Beberapa sumber Arab mengatakan bahwa jika konflik antara Iran dan Israel meningkat, Pakistan berencana untuk memasok Iran dengan rudal balistik jarak menengah Shaheen-III, Jerusalem Post melaporkan pada 6 Agustus.

Anggota Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) berbaris selama parade militer tahunan di kota Ahvaz di barat daya Iran sebelum serangan.
Anggota Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) berbaris selama parade militer tahunan di kota Ahvaz di barat daya Iran sebelum serangan. (STRINGER/AFP)

 Sumber-sumber tersebut menyampaikan pernyataan tersebut di tengah pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Arab Saudi.

Pertemuan tersebut diminta oleh Iran dan Pakistan saat Iran menentukan cara membalas pembunuhan dua pemimpin kelompok dekatnya itu.

Pertemuan di kota pesisir Jeddah tersebut mencakup diskusi tentang “kejahatan pendudukan Israel” dan “pembunuhan Haniyeh,” kata perwakilan OKI Saudi.

OKI mewakili 57 negara Islam dan menganggap dirinya sebagai suara dunia Muslim.

OKI mencakup negara-negara Arab besar seperti Arab Saudi dan Mesir, serta negara-negara non-Arab yang berpenduduk padat seperti Iran, Pakistan, Indonesia, dan Turki.

 

IRGC: Tunggu Tanggal Mainnya

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) bersiap-siap untuk melancarkan serangan ke wilayah Israel.

IRGC menegaskan bahwa tidak ada keraguan bagi pihaknya untuk menyerang Israel dengan segala kekuatan yang dimilikinya, ditambah dengan kekuatan proksinya.

IRGC menyatakan, Israel akan menjadi pihak yang kalah dari serangannya, sebagai pembalasan atas pembunuhan pengecut terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan komandan militer senior Hizbullah Fouad Shukr.

Juru Bicara IRGC, Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini mengatakan bahwa Israel tidak tahu apa-apa soal rencana serangan yang bakal dilancarkan pihaknya.

"Zionis tidak tahu kapan, jam berapa, hari apa, atau minggu apa, dan bagaimana mereka akan menerima tanggapan atas pembunuhannya,” katanya, dilansir dari Al Mayadeen, Rabu (7/8/2024).

Naeini mengatakan, seluruh wilayah Palestina yang diduduki oleh Israel telah berkobar dan bersiap untuk melakukan aksinya.

“Kaum Zionis tidak tahu apa yang menanti mereka. Dan mereka akan hidup dalam ketakutan terus-menerus,” ujarnya.

Panglima IRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan pada Senin bahwa Israel akan menerima tanggapan yang tegas dan akan menyadari kemudian bahwa mereka salah perhitungan.

"Mereka akan melihat kapan, di mana, dan bagaimana mereka akan menerima tanggapan," katanya.

 

AS Peringatkan Israel akan Ada Serangan Ganda dari Iran dan Hizbullah

Pejabat senior Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa intelijen AS menilai akan ada dua gelombang serangan oleh Hizbullah dan Iran.

Namun, siapa yang akan menyerang lebih dulu dan apa saja serangan yang akan dilakukan masih belum jelas.

Seorang pejabat senior Amerika mencatat bahwa tanggapan Iran dan Hizbullah masih "dalam proses perencanaan."

Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris diberi pengarahan pada Senin (5/8/2024) oleh tim keamanan nasional.

Keduanya diinfokan bahwa masih belum jelas kapan Iran dan Hizbullah akan melancarkan serangan terhadap Israel dan apa tepatnya serangan itu, menurut tiga pejabat senior Amerika.

Sumber pejabat AS mengatakan mereka sedang bersiap untuk menangkis serangan yang direncanakan dan memberikan tekanan diplomatik pada Iran dan Hizbullah.

Hal ini untuk meminimalkan tindakan pembalasan mereka atas pembunuhan komandan militer senior Hizbullah Fouad Shukr dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel.

Menurut Gedung Putih, selama pertemuan itu, Biden dan Harris diberi tahu tentang beberapa tentara Amerika yang terluka parah akibat serangan roket yang dilakukan oleh milisi pro-Iran di Pangkalan Udara Ain al-Assad di Irak.

"Mereka membahas langkah-langkah yang kami ambil untuk melindungi pasukan kami dan menanggapi setiap serangan terhadap rakyat kami dengan cara dan tempat yang kami pilih," kata Gedung Putih.

Seorang pejabat senior mengatakan Pentagon memperkirakan akan ada serangan tambahan oleh milisi pro-Iran terhadap pasukan AS di kawasan itu dalam beberapa hari mendatang.

Mereka menekankan bahwa meningkatnya ketegangan di daerah itu membuat milisi merasa kurang terkekang oleh Iran dibandingkan beberapa bulan terakhir.

Gedung Putih menyatakan bahwa Biden dan Harris juga diberi informasi terbaru tentang upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mengurangi ketegangan regional dan mewujudkan perjanjian gencatan senjata serta pembebasan sandera di Gaza.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Senin, bahwa AS telah menyampaikan pesan kepada Iran bahwa pihaknya akan membela Israel jika diserang.

"Kami tidak menganggap serangan seperti itu tidak dapat dihindari, tetapi kami berusaha mencegahnya," kata Miller.

Selama pertemuan itu, Biden menginstruksikan timnya untuk bekerja sedekat mungkin dengan Israel dalam mengoordinasikan upaya pertahanan untuk mengantisipasi potensi serangan oleh Iran dan Hizbullah, menurut pejabat senior.

Komandan Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla mengunjungi Israel pada Senin dan bertemu dengan Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk menyelesaikan rincian persiapan bersama. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved