Kisah Pilu Diella, Bocah 9 Tahun Dijuluki Gadis Kelelawar Karena Idap Penyakit Langka

Diella seorang gadis berusia 9 tahun dari Republik Demokratik Kongo, menghadapi rasa sakit dan stigma setiap hari.

|
Editor: Faisal Zamzami
screengrab
Diella, Bocah 9 Tahun Dijuluki Gadis Kelelawar Karena Idap Penyakit Langka 

SERAMBINEWS.COM - Kisah pilu Diella, bocah 9 tahun yang dijuluki 'Gadis Kelelawar' lantaran idap penyakit langka.

Diella terlahir ke dunia tidak seperti bocah lainnya yang memiliki anggota tubuh yang sempurna dan normal.

Diella menderita cacat langka sejak lahir hingga harus berjuang hidup dalam menderita kesakitan dan hinaan. 

Diella pun harus hidup dengan bullyan karena kondisi tubuhnya yang tidak biasa tersebut.

Bahkan sang dokter yang menanganinya pun kebinggungan melihat kondisinya.

Diella seorang gadis berusia 9 tahun dari Republik Demokratik Kongo, menghadapi rasa sakit dan stigma setiap hari. 

Pasalnya, Diella terlahir dengan kelainan langka pada tubuhnya. 

Orang-orang di desa dan di sekolah memanggilnya "Kelelawar" karena penampilannya. 

Anak itu mengidap gangguan otot dan kulit mulai dari kepala, leher, dan bahu.

Baca juga: Kisah Sukses Tio Saraswati, Gadis ‘Kebun Sawit’ Aceh Singkil yang Lulus Beasiswa Kuliah di Jakarta

Dalam wawancara eksklusif dengan Afrimax English, para orang tua mengungkapkan hal itu.

Gadis ini adalah anak kelima dari delapan bersaudara dan satu-satunya yang lahir dengan cacat langka ini. 

Setelah melahirkan, ia harus dipasang ventilator selama 8 hari sebelum bisa meninggalkan rumah sakit.

“Dia adalah anak kelima saya. Semua anak saya lahir dengan sehat. Tidak mempunyai cacat apapun Saya tidak tahu kenapa dia dilahirkan berbeda,” kata ibu Diella, Cecile. Mengerang dalam wawancara


“Kami melihat anak-anak kami dilahirkan dengan disabilitas, hal ini membuat kami takut. Saat kita bertanya Tidak ada yang menjelaskan kepada kami mengapa anak kami menjadi cacat,” tambah ayah gadis tersebut.

Dr Joseph, dokter yang menindaklanjuti kondisi Diella Saya akui masih ada misteri mengenai gejala-gejala tersebut. dan tunjukkan kemungkinan penyebabnya. 

Sejak ibu sakit saat hamil terhadap infeksi yang tidak diobati. 

Namun, belum ada penjelasan yang jelas dari orang tua Diella.

Menyebabkan mereka tetap merasa tidak yakin Terlebih lagi, ketika Anda bertambah tua Kondisi Diella semakin memburuk. Disertai rasa sakit di dada, kaki, dan lengan.

Bahkan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan ini, namun gadis itu tetap melanjutkan belajarnya dengan tekad dari Guru Empire, asisten direktur sekolah tersebut. 

Kagumi kemampuan akademis Diella. Dia secara konsisten berada di peringkat 5 siswa teratas. 

Baca juga: Kisah Toro Harus Rajin Cuci Darah, Sakit Gunjal Gegara Minum 15 Gelas Kopi Sehari Demi Kuat Kerja

Namun, perundungan dari anak-anak nakal telah mempengaruhi prestasi akademisnya.

Sampai orangtuanya turun tangan. Hal ini menyebabkan pihak berwenang mengambil tindakan melawan diskriminasi.

Tapi itu tidak berakhir di situ. Ketika kesengsaraan Diella melampaui ruang kelas Saat dia menghadapi pengucilan oleh masyarakat di komunitasnya. 

Meski dia berusaha tegar Namun saya harus melawan perasaan kesepian, rendah diri, dan rendah diri. dan kurang percaya diri Mereka sering mempertanyakan nilai dirinya dibandingkan dengan teman sebayanya.

Dokter menekankan perlunya pembedahan untuk meringankan gejala Diella. 

Namun orang tuanya tidak mempunyai cukup uang untuk berobat. 

Keluarganya masih terjebak dalam siklus kesulitan keuangan, menyatakan keprihatinan mendalam atas beban keuangan membesarkan delapan anak.

Dan saya menyesal tidak bisa memberikan pengobatan yang mengubah hidup putri saya tercinta.

Kisah Diella mencerminkan tantangan yang dihadapi anak-anak, yang memiliki disabilitas yang harus dihadapi dalam mengakses layanan kesehatan yang tepat dan mengatasi stigma sosial.

Baca juga: FPMI Aceh Gelar Pertemuan dengan DPP FPMI

Baca juga: VIDEO - Korea Utara Pasok Rudal Antarbenua Hwasong-15 ke Iran, AS Cemas Ada Hulu Ledak Nuklir

Baca juga: Trauma Saksikan Anaknya Dipukuli Oknum TNI, Ibu di Medan Menangis: Anakku Bukan Binatang

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved