Berita Banda Aceh

Pesantren Al-Manar Bentuk Bank Sampah, Dibina Langsung oleh Bank Sampah USK

Selain itu, gerakan tertib sampah ini juga dapat mendatangkan omzet (keuntungan finansial) bagi pihak Al-Manar karena semua sampah

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Direktur Bank Sampah USK, Ir Rama Herawati MP (duduk paling depan nomor 4 dari kiri) bersama tiga dosen yang melakukan pengabdian masyarakat agar Pesantren Al-Manar tertib sampah dan memiliki bank sampah disambut oleh pimpinan sekolah dan dewan guru Pesantren Al-Manar, Aceh Besar. 

Selain itu, gerakan tertib sampah ini juga dapat mendatangkan omzet (keuntungan finansial) bagi pihak Al-Manar karena semua sampah

Laporan Yarmen Dinamika l Jantho 

SERAMBINEWS.COM - Pesantren Modern Al-Manar yang berlokasi di Gampong Lampermai, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar, kini telah memiliki bank sampah.

Dengan dibentuknya bank sampah tersebut, lingkungan Al-Manar menjadi lebih asri, sampah-sampahnya jadi terpilah dan terkelola dengan baik. 

Selain itu, gerakan tertib sampah ini juga dapat mendatangkan omzet (keuntungan finansial) bagi pihak Al-Manar karena semua sampah yang layak daur ulang, seperti botol plastik, kotak, kaleng, dan aneka kertas, dibeli oleh  Bank Sampah Universitas Syiah Kuala (BSU).

Pembentukan Bank Sampah Al-Manar, disingkat BSA, pada awal Agustus ini juga diinisiasi oleh Bank Sampah Universitas Syiah Kuala (BSU) yang dipimpin Ir Rama Herawati MP.

Selain BSU, ada tiga dosen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK yang terlibat aktif menginisiasi kelahiran bank sampah di Al-Manar. 

Mereka adalah Nur Aidar SE, MSE, Dr Aliasuddin SE, MSi, dan Dr Mirza SE, MBA.

Bagi ketiga dosen tersebut kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian mereka kepada masyarakat berbasis teknologi tepat guna (PKM TTG-KKN).

Para santriwati Pesantren  Al-Manar mulai melakukan pemilahan sampah sebagai upaya mendukung beroperasinya bank sampah di pesantren modern itu sejak 1 Agustus lalu.
Para santriwati Pesantren Al-Manar mulai melakukan pemilahan sampah sebagai upaya mendukung beroperasinya bank sampah di pesantren modern itu sejak 1 Agustus lalu. (For Serambinews.com)

Menurut ketua tim pengabdian dosen FEB USK di Al-Manar, Nur Aidar MSE, projek ini didanai oleh PNBP-LPPM (Pendapatan Negara Bukan Pajak - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) USK yang memilih BSU, Pesantren Al- Manar, dan SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh sebagai mitranya.

"Alhamdulillah, Pesantren Modern Al-Manar kini telah memiliki bank sampah. Kami sangat berterima kasih kepada BSU yang telah menginspirasi dan membina kami dalam pembentukan bank sampah ini," kata Ustaz Awaluddin
Awaluddin SPd.I, MPd, Kepala Madrasah Aliyah Al-Manar, Lampermai, Aceh Besar kepada Serambinews.com, Minggu (11/8/2024) pagi.

Menurutnya, hanya perlu waktu sekitar dua minggu antara cetusan gagasan pembentukan BSA dengan realisasinya.

Begitu digagas, pihak BSU langsung bergerak cepat memandu proses lahirnya bank sampah di pesantren yang memiliki 1.000 santri itu.

Direktur BSU, Ir Rama Herawati MP datang ke Al-Manar bersama dosen pengabdi dari FEB USK untuk berjumpa dengan pimpinan sekolah di pesantren modern itu.

Setelah berdiskusi, langsung ditetapkan tanggal sosialisasi tertib sampah dan inisiasi pembentukan bank sampah di Al-Manar, yakni 1 Agustus 2024.

Sosialisasi di Al-Manar itu diikuti 50 santri dan 50 santriwati. Merekalah yang jadi pionir atau pelopor gerakan tertib sampah di lingkungannya menuju Al-Manar Go Green.

Sosialisasi dilakukan oleh Direktur BSU, Ir Rama Herawati MP dan Yarmen Dinamika selaku Konsultan Volunteer Bidang Edukasi dan Kampanye Tata Kelola Sampah pada BSU.

Hadir juga tiga dosen pengabdi dari FEB USK dan dua mahasiswa sukarelawan BSU.

Seusai sosialisasi dan tanya jawab, Direktur BSU  langsung memimpin simulasi praktik pemilahan sampah organik dan anorganik di lingkungan Pesantren Al-Manar. 

Ini dilakukan di dua lokasi. Masing-masing di lingkungan asrama putra dan putri. Dalam tempo 20 menit masing-masing kelompok telah berhasil memilah sampah yang terdiri atas pet (botol plastik berbagai ukuran), tutup botol, kertas HVS/buku, kotak/kardus, daun, dan sisa makanan.

Setelah terkumpul, benda-benda tersebut diantar ke Bank Sampah USK di Darussalam Banda Aceh

"Sejak ada bank sampah di Al-Manar sudah dua kali mereka antar sampah terpilah ke BSU dalam partai besar," kata Rama Herawati, Minggu (11/8/2024) pagi.

Pihaknya juga dengan cepat menimbang sampah terpilah tersebut dan langsung menghitung berapa harganya.

"Kita laporkan berkala ke Al-Manar berapa nilai transaksi mereka," tambah Rama Herawati. 

Rama mengaku sangat bersyukur bahwa keluarga besar Al-Manar kini semakin tertib sampah setelah dibentuknya bank sampah di lingkungan pesantren 
modern itu.

Pimpinan Al-Manar juga sudah menetapkan satu kapling tanah kebun milik Al-Manar yang berada tak jauh dari kompleks sebagai lokasi bank sampah tersebut. 

Di tempat itu akan dibangun sebuah los beratap untuk menyimpan sementara sampah-sampahnya bernilai ekonomis sebelum diangkut ke Bank Sampah USK

"Kami sangat bersyukur. Kehadiran bank sampah ini membuat santri dan santriwati kami semakin bersemangat memilah sampah. Dan ada juga benefitnya secara finansial," kata Ustaz Awaluddin. 

Sebelum ada bank sampah di Al-Manar, semua sampah mereka diangkut oleh petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Aceh Besar. 

Dalam satu bulan,  pihak Al-Manar mengeluarkan dana Rp 800.000 untuk biaya pengangkutan aneka sampah tersebut. 

Namun, setelah adanya bank sampah di Al-Manar, volume sampah mereka yang dibuang ke dua kontainer (di asrama putra dan putri) kini jauh berkurang.

Hanya sampah residu saja yang dibuang ke kontainer. Sedangkan sampah bernilai ekonomis semuanya diboyong ke BSU.

Dengan demikian, kini pihak Al-Manar hanya perlu membayar separuh dari total ongkos angkut sampah ke pihak dinas, mengingat volume sampah hariannya sudah jauh berkurang.

"Alhamdulillah, ini mengindikasikan bahwa pengabdian kami di Al-Manar berhasil," simpul 
Nur Aidar MSE yang mengetuai tim pengabdian dosen FEB USK di Pesantren Almanar dan SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh.

Di SMA Fajar Harapan pun pihak BSU dan tiga dosen pengabdi dari FEB USK sudah melakukan sosialisasi tertib sampah pada Santu (10/8/2024).

Langkah ini juga bagian dari rencana pembentukan bank sampah di SMA yang dipimpin Dr Anwar MEd itu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved