Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

AS Mulai Kerahkan Alutsista ke Timur Tengah Saat Israel Dihujani Rudal dan Roket Hizbullah

Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan, bahwa operasi ini menandai operasi pertama pada Senin (12/8/2024).

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/Al Mayadeen
Kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah telah melancarakan serangan besar ke wilayah Israel pada dini hari tadi, Senin (12/8/2024) waktu setempat. 

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin telah mengumumkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah.

Ia juga telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk mempercepat kedatangannya di wilayah tersebut di tengah meningkatnya ketegangan.

Langkah ini diungkapkan oleh Pentagon pada Minggu, menandai pengungkapan publik yang langka mengenai pergerakan kapal selam.

Baca juga: Iran Siap Serang Israel Selama 3-4 Hari dan Tiba-tiba, Anggota Parlemen Iran: akan Terjadi Kejutan

Keputusan tersebut diambil setelah percakapan antara Austin dan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant. 

Dalam panggilan telepon, Gallant menyatakan kekhawatiran bahwa persiapan militer Iran dan proksinya mungkin mengindikasikan serangan skala besar yang akan terjadi terhadap Israel.

 

Pejabat Israel: Serangan Hizbullah Makin Mematikan Dari Hari Ke Hari

Hizbullah sedang meningkatkan operasinya di wilayah Utara, karena serangan-serangan ini menjadi lebih mematikan dan lebih kuat.

Hal itu diungkapkan kepala Dewan Atas al-Jalil Israel, Giora Zaltz pada Sabtu (10/8/2024). 

Zaltz, yang mengepalai otoritas lokal yang mengatur sebagian besar wilayah utara yang diduduki Israel, mengatakan bahwa wilayah-wilayah ini menjadi semakin tidak aman. 

Pejabat itu mengkritik pemerintah pusat Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, atas kebijakannya di utara selama wawancara untuk Perusahaan Penyiaran Israel (KAN).

"Pemerintah Netanyahu menemukan, dalam beberapa minggu terakhir, bahwa ada musuh di perbatasan utara yang disebut Hizbullah dan mereka menunggu tanggapan [Hizbullah] atas pembunuhan komandan (Fouad) Shokor di pinggiran selatan Beirut," jelas Zaltz. 

Ia menekankan bahwa situasi di wilayah utara semakin memburuk dari hari ke hari.

Ia mengatakan, sirine perang di wilayah utara sertiap hari berbunyi dan meraung-raung akibat serangan pesawat tak berawak dan roket Hizbullah.

Pejabat Israel mengungkapkan bahwa puluhan unit perumahan pemukim telah dihancurkan, area yang luas telah dibakar, dan puluhan korban telah tercatat di antara tentara dan pemukim Israel

Selain kerugian material dan manusia yang diderita oleh pendudukan Israel, Zaltz menunjuk pada sektor perawatan kesehatan, perbankan, dan pendidikan yang sama sekali tidak berfungsi di wilayah utara.

Zaltz menegaskan kembali seruannya untuk perubahan radikal dalam strategi pemerintah Israel di wilayah utara yang akan memungkinkan para pemukim yang dievakuasi untuk kembali ke pos-pos kolonial mereka. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved