Berita Kutaraja

Jelang PON 2024, Pedagang Souvenir di Aceh Mulai Tambah Stok Barang, Harganya Ramah Kantong

"Saat ini, kita pesan lebih banyak jelang PON hingga 200 persen. Karena kan saat PON banyak orang datang ke Aceh dan rata-rata beli souvenir," ujarnya

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Warga berbelanja souvenir jenis tas khas Aceh di Toko Cut Nyak Souvenir, Banda Aceh, Selasa (13/8/2024). 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut pada 8-20 September mendatang, toko souvenir atau oleh-oleh khas Aceh mulai menambah stok pernak-pernik Aceh. 

Salah satunya adalah Toko Cut Nyak Souvenir yang berlokasi di samping Mesjid Raya Baiturrahman, Selasa (13/8/2024).

Pemilik Toko Souvenir Cut Nyak, Ahmad Zaki mengatakan, menjelang PON kini dirinya sudah memesan barang souvenir khas Aceh di toko miliknya.

"Saat ini, kita pesan lebih banyak jelang PON hingga 200 persen. Karena kan saat PON banyak orang datang ke Aceh dan rata-rata beli souvenir," kata Ahmad kepada Serambinews.com.

Penambahan stok barang itu dilakukan sudah sejak beberapa pekan lalu. 

Mulai dari tas, syal, bros hingga rencong ikut ia pesan untuk menambah stok barang souvenir di toko miliknya.

"Saat ini, paling banyak laku itu jenis topi dan bros motif pintu Aceh. Sementara kalau rencong jarang dibeli," ujarnya.

Pasalnya, untuk rencong sendiri banyak dibeli oleh wisatawan luar Aceh. 

Namun, saat ini kendalanya ketika wisatawan membeli souvenir jenis rencong, mereka terkendala aturan ketika membawa ke dalam bandara.

"Karena dia kan benda tajam. Kita harap saat PON nanti dipermudah izinnya Ketika wisatawan bawa souvenir jenis rencong melewati bandara," pinta dia.

Adapun rincian harga souvenir di toko miliknya, urai Ahmad, Kopi Gayo mulai dari Rp 10 ribu, Rp 20 Ribu, Rp 100 ribu, dan paling mahal Rp 200 ribu, tergantung kualitas dan jenis kopinya.

Sementara untuk kain tenun, dijual Rp 700 ribu dan tas yang paling bagus kualitasnya sebesar Rp 1,5 juta. 

Untuk jenis tas biasa motif Aceh dijual mulai dari harga Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, hingga Rp 250 ribu, tergantung jenis dan kualitas.

Kemudian rencong dijual paling murah dijual Rp 35 ribu dan termahal Rp 600 ribu, tergantung ukuran dan bahan yang digunakan. 

Buah tangan jenis ukiran rencong dijual Rp 250 ribu. 

Kupiah Meukeutop dijual satu paket lengkap rencong, bros dengan harga Rp 1 juta lebih.

Untuk jenis tas motif Aceh, rencong, dan beberapa jenis souvenir lainnya merupakan produk lokal Aceh yang dipesan dari Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Besar, Sigli (Kupiah Meukeutop), dan Aceh Barat untuk jenis kain tenun.

Sementara untuk jenis kupiah Aceh, peci, sarung, dan baju khas Aceh, rata-rata barang dipesan dari Bandung dan Solo. 

Untuk kupiah dijual mulai dari Harga Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu. 

Sementara kaos dijual Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved