Konflik Palestina vs Israel

Serangan Iran terhadap Israel akan Terjadi Pekan Ini, AS Kirim Kapal Selam Rudal ke Timur Tengah

AS memiliki kekhawatiran yang sama dengan Israel terkait potensi serangan balasan Iran, yang bisa terjadi dalam pekan ini.

Editor: Faisal Zamzami
X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengunjungi pameran yang menunjukkan pencapaian terbaru Pasukan Dirgantara IRGC dalam kunjungannya ke Universitas Dirgantara Ashura pada Minggu (19/11/2023). -- Iran dikabarkan memindahkan peluncur rudal untuk persiapan serang Israel. 

Kementerian ini, yang dikelola oleh Hamas, memiliki catatan korban yang cukup rinci, dan angka mereka sering kali sejalan dengan laporan dari PBB, pakar independen, serta angka yang dikeluarkan oleh Israel sendiri.

Perang ini dimulai ketika Hamas meluncurkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober, yang diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang lainnya.

Sekitar 110 sandera masih ditahan di Gaza, dengan sebagian besar lainnya telah dibebaskan selama gencatan senjata pada bulan November. Otoritas Israel meyakini bahwa sekitar sepertiga dari sandera yang tersisa telah tewas.

Baca juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Inginkan Kesepakatan Gencatan Senjata, Sikap Netanyahu tak Jelas

Eks Pejabat Mossad Sebut Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Kian Kuat

 

Eks pejabat Mossad mengatakan perkiraan Israel salah karena pemimpin Hamas Yahya Sinwar semakin kuat bukannya melemah.

Mantan Kepala Divisi Penangkapan dan Orang Hilang Mossad, Rami Igra, mengatakan Yahya Sinwar semakin kuat sehingga ditunjuk sebagai pemimpin politik Hamas.

Yahya Sinwar ditunjuk sebagai pemimpin politik Hamas setelah Ismail Haniyeh terbunuh.


Haniyeh dibunuh setelah ledakan terjadi di tempatnya menginap di Teheran pada 31 Juli lalu.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pengangkatan resmi Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian.

Baik Hamas dan Iran menyalahkan Israel sebagai pelaku pembunuhan Haniyeh, meski Tel Aviv tak mengaku bertanggung jawab.

“Sinwar semakin kuat, dan telah ditunjuk sebagai yang terkuat di Hamas. Segala hal yang diinginkannya terjadi, akan terjadi,” ucap Igra dikutip dari Middle East Monitor, Senin (12/8/2024).

“Selama Israel tak memberikan pemerintahan alternatif dari Hamas di Gaza, maka Hamas berkuasa dan Sinwar telah membuktikan ini dengan fakta ia ditunjuk sebagai kepala biro politik,” ujarnya.

Sinwar sebelumnya selama 22 tahun ditahan di penjara Israel.

Ia dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran sandera, di mana sekitar 1.000 rakyat Palestina yang ditahan dibebaskan pada 2011.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved