Konflik Palestina vs Israel

Dua Rudal M90 Milik Hamas Jatuh di Jantung Kota Tel Aviv, Israel Terkejut dan Beri Respon Begini

Sayap militer Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah berhasil menjatuhkan dua rudal M90 di jantung kota Tel Aviv.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/X
Hamas menembakkan dua rudal jenis M90 ke jantung ibukota Israel, Tel Aviv pada Selasa (13/8/2024) waktu setempat. 

Daripada terus menggempur Hamas di Gaza tetapi tidak menerima para sandera, dan kemudian berperang habis-habisan melawan Hizbullah dan mungkin Iran.

Gallant mengatakan ia mendukung opsi pertama. Sistem keamanan Israel juga secara luas menganut pandangan ini. 

Menurut Gallant, slogan kemenangan total Netanyahu adalah “penabuhan genderang perang" yang tidak didukung oleh tindakan.

Ucapannya itu menunjukkan kritiknya terhadap Netanyahu serta menteri sayap kanan Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, yang keduanya menyerukan perang habis-habisan, termasuk invasi ke Lebanon.

Hubungan antara Gallant dan Netanyahu memburuk selama reformasi peradilan pemerintah pada tahun 2023, dan keduanya saling mengkritik secara terbuka. 

Gallant menuduh Netanyahu mempertimbangkan pertimbangan politik dalam pengambilan keputusannya di masa perang

"Ketika Gallant mengadopsi narasi anti-Israel, ia merusak peluang untuk mencapai kesepakatan guna membebaskan para sandera,” kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

“Ia seharusnya menyerang [pemimpin Hamas Yahya] Sinwar, yang menolak mengirim delegasi ke negosiasi, dan yang merupakan dan tetap menjadi satu-satunya penghalang bagi kesepakatan penyanderaan,” katanya lagi.

"Israel hanya punya satu pilihan: meraih kemenangan total, yang berarti memusnahkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas serta membebaskan sandera kami dan kemenangan ini akan tercapai,”

“Ini adalah arahan yang jelas dari Perdana Menteri Netanyahu dan kabinet, dan ini mengikat bagi semua orang – termasuk Gallant," kata Kantor Perdana Menteri.

Dari sudut pandang kebijakan, banyak analis percaya bahwa pilihannya memang biner.

Di satu sisi, pilihan untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya tidak mungkin membiarkan banyak sandera hidup.

Pada di sisi lain, satu-satunya cara untuk memulangkan para sandera adalah melalui kesepakatan komprehensif yang dapat mengarah pada gencatan senjata yang berkepanjangan.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa perdana menteri secara de facto telah memilih opsi pertama sambil mengklaim bahwa ia bermaksud membebaskan para sandera untuk menghindari kritik.

Meskipun terjadi perdebatan, media lokal Israel melaporkan bahwa Netanyahu tidak mempertimbangkan untuk memecat Gallant.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved