Antisipasi Anarkis saat Pemungutan Suara, Polresta Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada

Namun, para pendemo tidak menggubris dan terus melakukan kerusuhan.

Pihak keamanan mengambil sikap tidak dengan menembakkan beberapa tembakan peringatan dan menembakkan gas air mata ke arah pendemo.

Di sana juga sempat terjadi aksi pembakaran ban.

Baca juga: Pangdam IM dan Pj Gubernur Teken Hibah Pengamanan Pilkada

Wakapolresta Banda Aceh, AKBP Satya Yudha Prakasa mengatakan, simulasi itu dilakukan sebagai upaya untuk mengecek kesiapan petugas jika sewaktu-waktu saat Pilkada nanti terjadi kerusuhan.

Dengan simulasi ini diharapkan petugas dapat dengan cepat melakukan pengamanan untuk menghindari kerusuhan yang lebih besar lagi.

Dia mengatakan, kegiatan Sispam Kota dalam rangka pengamanan Pilkada itu dilaksanakan merupakan rangkaian dalam operasi Mantap Brata.

"Jadi apabila nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita sudah siap dan kita bisa antisipasi kegiatan-kegiatan yang membahayakan saat Pilkada nanti," kata Satya.

Untuk mengantisipasi terjadinya konflik saat Pilkada nanti, ia meminta semua ikut berperan aktif.

Bukan hanya calon kepala daerah, namun masyarakat diminta untuk berpartisipasi dan supportif saat pemilihan nanti.

"Jadi masyarakat jangan mau diadu oleh Timses yang ingin memenangkan calon bupati maupun wali kota baik di Aceh Besar maupun Banda Aceh," katanya.

Dalam pengamanan Pilkada nanti, pihaknya mengerahkan 700 orang personel di wilayah hukum Polresta dan 100 personel merupakan Forehand dari Kapolresta yang disiapkan, apabila terjadi kegiatan atau aksi yang tidak diinginkan.

"TPS yang ada di wilayah hukum kita kurang lebih 750 TPS. Potensi ancaman pasti ada, tapi kita harapkan dapat diminimalisir dan dijalankan pemilu aman dan damai," pungkasnya. (*)

Baca juga: Polres Aceh Singkil Gelar Rakor Pengamanan Pilkada