Perang Gaza

Israel Ajak Prancis dan Inggris Bergabung Serang Iran Bila Perang Pecah

Israel Katz menyampaikan pesan tersebut secara langsung selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne dan Menteri Luar Negeri

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/AFP
Dari kiri, menteri luar negeri Inggris, David Lammy; dari Israel, Israel Katz; dan dari Prancis, Stephane Sejourne, sebelum pertemuan mereka di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem pada 16 Agustus 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Israel mengharapkan dukungan Inggris dan Prancis dalam potensi serangan terhadap Iran.

Menteri luar negeri Israel mengatakan Israel mengharapkan Inggris dan Prancis untuk bergabung dengannya dalam menyerang Iran jika Teheran menyerang Israel.

Israel Katz menyampaikan pesan tersebut secara langsung selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, yang sedang mengunjungi Israel, kantor berita AFP melaporkan.

Baca juga: Mohajer-10, Drone Serang Iran Jarak 1.240 Mil Diduga Bakal Dilibatkan dalam Serangan ke Israel 

"Jika Iran menyerang, kami memperkirakan koalisi akan bergabung dengan Israel tidak hanya dalam pertahanan tetapi juga dalam menyerang target-target penting di Iran," kata Katz kepada rekan-rekannya dari Prancis dan Inggris.

Bikin Gemetar, Ini Ruang Senjata Bawah Tanah Hizbullah Tempat Menyimpan Rudal Imad 4, Siap Diluncurkan ke Israel

Video berjudul "Gunung Kami, Benteng Kami" menampilkan fasilitas rudal Imad 4, dan menyoroti kemampuan rudal pejuang yang membela Al Aqsa itu.

Rekaman tersebut memperlihatkan para pejuang kemerdekaan Hizbullah berada di dalam sebuah kompleks bawah tanah yang canggih, dengan tanda-tanda yang terlihat menandai fasilitas tersebut sebagai Imad 4, dan memperlihatkan ayat Al-Quran: "Siapkanlah untuk melawan mereka segala kekuatan (militer) yang kamu miliki."

Video tersebut juga memperlihatkan truk rudal bergerak dari dalam fasilitas menuju pintu ledakan, mempersiapkan peluncurannya.

Ini merupakan video baru yang menampilkan fasilitas bawah tanah yang canggih dan jaringan terowongan yang luas, lengkap dengan landasan peluncuran rudal.

Dalam video tersebut, Sekretaris Jenderal Hizbullah menggunakan kutipan dari pidato Sayyed Hassan Nasrallah, di mana ia menegaskan bahwa "perlawanan lebih kuat daripada sebelumnya sejak awal di wilayah tersebut."

Video tersebut muncul tak lama setelah utusan khusus AS Amos Hochstein tiba di Beirut, memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk mengamankan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan tawanan Israel, yang juga dapat mengakhiri situasi di perbatasan Lebanon-Palestina.

Bersamaan dengan itu, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi Doha akan melanjutkan pertemuan mereka pada hari Jumat, karena genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza hampir mencapai bulan ke-11.

Perang tak Kunjung Akhir, Perbedaan Pendapat Masih Besar Antara Israel-Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza
 
Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani, mengatakan bahwa mitranya dari Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menggambarkan hasil putaran negosiasi gencatan senjata saat ini di Gaza sebagai "sensitif". 

Dalam panggilan telepon antara kedua diplomat, Bagheri Kani menegaskan perlunya dimulainya kembali upaya holistik dan tindakan praktis, termasuk yang diplomatik, untuk mengakhiri genosida Israel terhadap rakyat Palestina. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pertemuan mediator untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza masih berlangsung, dan akan dilanjutkan pada hari Jumat.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved