Konflik Palestina vs Israel

Netanyahu Dalam Ancaman, Pesawat Nirawak Hizbullah Pantau Suasana Rumah PM Israel: Terkepung

Deteksi ini diketahui sebagai pesawat nirawak pengintai Hezbollah yang dimaksudkan untuk memantau suasana kediaman Netanyahu di tepi pantai.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
AP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu 

Netanyahu Dalam Ancaman, Pesawat Nirawak Hizbullah Pantau Suasana Rumah PM Israel: Terkepung

SERAMBINEWS. COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kini dalam ancaman serius setelah pesawat nirawak milik Hizbullah mencapai rumahnya.

Laporan itu berasal dari Militer Israel yang menyebutkan bahwa pesawat tanpa awak Hizbullah telah digunakan untuk memotret kediaman Benjamin Netanyahu di Qaysaria, selatan Haifa.

Media lokal Israel, Israel Hayom melaporkan bahwa radar pada kapal rudal Israel yang ditempatkan di lepas pantai Qaysaria mendeteksi sebuah pesawat nirawak. 

Deteksi ini diketahui sebagai pesawat nirawak pengintai Hezbollah yang dimaksudkan untuk memantau suasana kediaman Netanyahu di tepi pantai. 

Namun, militer Israel menduga bahwa ini bisa jadi merupakan "alarm palsu", dengan mencatat bahwa sistem radar terkadang mengeluarkan peringatan bahkan dalam kasus kawanan burung atau objek lain, yang sebelumnya dianggap akurat.

Media itu juga melaporkan bahwa jet tempur dikirim ke daerah tersebut setelah mendetekasi pesawat Nirawak itu, tetapi tidak dapat menemukan benda tersebut.

Israel kini tidak hanya merasa terisolasi tetapi juga mengalami rasa terkepung, khususnya di sektor penerbangan.

Israel berada dalam siaga tinggi menyusul ancaman dari Iran dan Hizbullah sebagai tanggapan atas pembunuhan komandan Hizbullah Fouad Shokor di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Kantor berita lokal, Haaretz mengatakan Israel pernah menjadi bagian integral dari komunitas global, dengan penerbangan yang tiba secara teratur dan orang-orang bergerak bebas. 

Namun, kenyataan ini telah berubah karena apa yang digambarkannya sebagai pengepungan dan kesulitan yang menyertainya.

Media itu mencatat bahwa penerbangan domestik di Israel hampir tidak mungkin dilakukan, dengan banyak pemukim sekarang tinggal di dekat pertahanan militer karena takut akan potensi serangan.

Perasaan terkepung meningkat minggu lalu, Haaretz melaporkan, saat maskapai penerbangan asing mulai menghindari Tel Aviv. 

Situasi memburuk saat Lufthansa, maskapai penerbangan terbesar kedua di Eropa dalam hal jumlah penumpang dan pesawat, berhenti mendarat di Tel Avib, menandakan runtuhnya sektor penerbangan Israel.

Harga tiket telah melonjak, di mana tiket sekali jalan dari London ke Tel Aviv dengan El Al Airlines untuk Kamis mendatang berharga USD1.487 (Rp 23 juta). 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved