Perang Gaza

Setengah dari Warga Yahudi Israel Sebut Israel Boleh Melanggar Hukum Internasional di Gaza

Jajak pendapat yang sama menunjukkan mayoritas warga Israel meyakini pejabat penjara yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap tahanan Palesti

Editor: Ansari Hasyim
File Anadolu Agency
Para pemukim ekstremis Yahudi di Israel memblokir bantuan kemanusiaan internasional yang masuk ke Jalur Gaza pada Senin (6/2/2024) 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah jajak pendapat baru mengungkapkan bahwa 47 persen orang Yahudi Israel percaya Israel tidak boleh mematuhi hukum internasional dan nilai-nilai moral selama perang saat ini di Gaza.

Temuan jajak pendapat tersebut dirilis pada hari Minggu oleh Institut Studi Keamanan Nasional (INSS).

Jajak pendapat yang sama menunjukkan mayoritas warga Israel meyakini pejabat penjara yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap tahanan Palestina tidak seharusnya menghadapi tuntutan pidana dan hanya diberi hukuman oleh tentara.

Akhir bulan lalu, sembilan tentara Israel ditangkap atas dugaan pemerkosaan terhadap seorang warga Palestina yang ditahan di Sde Teiman, sebuah fasilitas di gurun Negev, Israel selatan.

Peristiwa ini memicu reaksi keras di Israel, dengan massa sayap kanan, termasuk seorang anggota parlemen dan menteri, menyerbu pusat penahanan dan pengadilan militer sebagai protes terhadap penangkapan tersebut.

Baca juga: Ibu Kota Israel Tel Aviv Diguncang Bom Truk, Satu Tewas dan Luka-luka

Lima dari mereka yang ditahan dibebaskan ke tahanan rumah pada hari Selasa, sambil menunggu keputusan potensial oleh tentara untuk mengajukan dakwaan.

Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 40.005 warga Palestina di daerah kantong yang terkepung itu sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Palestina. 

Lebih dari 92.401 lainnya terluka, sementara sekitar 10.000 orang diperkirakan hilang, kemungkinan tewas dan terkubur di bawah reruntuhan.

Pada tanggal 7 Oktober, serangan mendadak yang dipimpin Hamas di Israel selatan menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Lebih dari 250 lainnya ditawan dan dibawa kembali ke Jalur Gaza

Sementara itu, di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur, pasukan Israel juga telah menewaskan sedikitnya 632 warga Palestina sejak perang dimulai, menurut Kementerian Kesehatan. Angka tersebut mencakup 147 anak-anak dan sembilan wanita.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved