Konflik Palestina vs Israel

Dikenal Sosok yang Keras, Ini Alasan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tolak Gencatan Senjata

Hamas secara tegas menolak gencatan senjata (penghentian perang), kepemimpinan Yahya Sinwar lebih menakutkan bagi Israel ketimbang Ismail Haniyeh?

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/AFP
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar berbicara saat rapat umum memperingati Hari Al-Quds (Yerusalem), di Kota Gaza, 14 April 2023. Dikenal Sosok yang Keras, Ini Alasan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tolak Gencatan Senjata. 

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Minggu kemarin, gencatan senjata di Gaza “masih mungkin” dan bahwa “kami tidak akan menyerah.”

Di antara poin-poin utama yang menjadi perdebatan dalam negosiasi tersebut adalah tuntutan Netanyahu agar IDF tetap ditempatkan di Koridor Philadelphia yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Dia mengklaim, hal itu untuk mencegah Hamas menyelundupkan senjata ke Gaza dan membangun kembali militernya.

Tuntutan ini tidak disebutkan dalam proposal kesepakatan penyanderaan Israel pada tanggal 27 Mei yang telah menjadi dasar bagi perundingan berikutnya, dan ditolak oleh Hamas.

Para negosiator Israel dilaporkan telah memberitahu perdana menteri bahwa tanpa kompromi mengenai masalah tersebut, tidak akan ada kesepakatan, dan mendesak adanya fleksibilitas.

Perdana menteri dilaporkan membalas, selama Hamas bersikeras agar IDF menarik diri sepenuhnya dari Koridor Philadelphia, maka memang tidak akan ada kesepakatan.

Dalam pernyataannya pada Minggu malam, Hamas menuduh Netanyahu “menetapkan persyaratan dan tuntutan baru” untuk menggagalkan perundingan dan memperpanjang perang di Gaza.

Tentara Israel Rudal Pasukan Sendiri, Perwira IDF Tewas

Sementara di sisi lain, pasukan pertahanan Israel (IDF) mulai sering melakukan human error. Salah satunya peristiwa penembakan rudal yang malah menewaskan perwira sendiri, beberapa lainnya terluka.

Adalah Letnan Shahar Ben Nun (21), seorang komandan tim di unit pengintaian Brigade Pasukan Terjun Payung dari Petah Tikva tewas saat operasi di Jalur Gaza.

"Seorang perwira Israel tewas dan beberapa lainnya terluka oleh serangan udara yang gagal di Gaza selatan pada Senin pagi," kata militer dikutip dari Times of Israel, Selasa (20/8/2024) pagi.

Selain perwira yang tewas, tiga prajurit lainnya mengalami luka sedang dan tiga lainnya tercatat dalam kondisi baik setelah insiden tersebut.

Menurut penyelidikan awal IDF, sekitar pukul 6:30 pagi, jet tempur F-15 Angkatan Udara Israel menyerang dua target di wilayah Khan Younis.

Salah satu rudal berhasil mengenai sasarannya.

Sementara rudal kedua karena masalah teknis, tidak meluncur dengan benar ke sasaran yang dituju dan malah menghantam gedung bertingkat tempat pasukan terjun payung ditempatkan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved