Pilkada 2024
Ulama Harus Menjadi Eksekutor, Ketua ISAD Aceh: Sudah Saatnya Kita Tidak Tinggal Diam Lagi
banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat yang mempertanyakan kemampuan ulama dalam menjalankan tugas-tugas eksekutif yang kompleks.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Ulama Harus Menjadi Eksekutor, Ketua ISAD Aceh: Sudah Saatnya Kita Tidak Tinggal Diam Lagi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam beberapa hari terakhir ini, perpolitikan di Aceh terlihat sangat dinamis jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah.
Menariknya, dalam Pilkada kali ini muncul suara yang mendorong ulama untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Ketua Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Mustafa Husen Woyla SPdI mengatakan, akhir-akhir ini memang peran ulama sangat menonjol dalam perpolitikan, dan hal ini tidak terlepas dari peran Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang juga seorang ulama.
Pilkada 2024 ini, kata dia, menjadi momentum ulama untuk ikut mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
“Ulama bukan lagi sebagai penasehat tapi harus menjadi eksekutif. Kita jangan melihat bahwa mereka nantinya hanya mengurusi agama saja tapi mereka juga punya tanggung jawab,” ujarnya dalam podcast Serambi Sportlight, Rabu (21/8/2024).
Podcast yang disirakan secara langsung di Youtube Serambinews ini mengangkat tema ‘Perlukah Ulama Pimpin Eksekutif?', dipandu oleh News Manajer Serambi, Bukhari M Ali.
Tgk Mustafa mengatakan, banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat yang mempertanyakan kemampuan ulama dalam menjalankan tugas-tugas eksekutif yang kompleks.
Utamanya terkait administrasi negara dan pengambilan keputusan strategis yang memerlukan lobi politik.
“Yang namanya pemerintahan itu sebagai pengambil kebijakan dan yang menjalankan itu ada instansi, lembaga atau kementerian,” katanya.
serya mengatakan sebagai seorang ulama yang memimpin suatu daerah tentu memiliki pertimbangan dalam mengambil sebuah kebijakan.
Menurutnya, ulama dengan latar belakang moral dan spiritual yang kuat, dapat memberikan kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai agama, sehingga dapat mencegah terjadinya korupsi dan pelanggaran moral di pemerintahan.
“Ulama merupakan manusia yang sengaja pilihan (oleh Allah SWT) untuk menjadi penerang dan penyuluh umat yang ada di sekitarnya. Tapi mereka ini juga tidak terlepas dari dosa,” ujarnya.
Kemudian, kata Tgk Mustafa, ulama juga memahami untuk berbuat adil dan memiliki beban mental agar tidak korupsi serta sifat rasa malu pada dirinya. Jika tindakaan korupsi terjadi, maka rusaklah agama ditangan mereka.
Karena itu, ia menegaskan sudah saatnya ulama menjadi seorang eksekutif yang bisa mengatur seluruh hajat dan kemaslahatan umat manusia.
“Ketika kekuasaan selama ini sudah dipercayakan kepada mereka tapi juga belum berhasil, saya pikir sudah saatnya kita tidak tinggal diam lagi,” pungkasnya. (ar)
| 11 Daerah Bakal Gelar Pemungutan Suara Ulang karena Adanya Pelanggaran, Kapan Akan Dilaksanakan? |
|
|---|
| KIP Kota Langsa Mulai Rekap Hasil Perolehan Suara Pilkada 2024 |
|
|---|
| Sosok Mulkan Cabup Petahana Bangka juga Kalah Lawan Kotak Kosong, Pernah Jadi Anggota DPRD 2 Periode |
|
|---|
| Mulkan-Ramadian juga Kalah Lawan Kotak Kosong di Kabupaten Bangka Pilkada 2024 |
|
|---|
| Sosok Maulan Aklil, Calon Wali Kota Pangkalpinang Dikalahkan Kotak Kosong di Pilkada 2024 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.