Breaking News

Berita Aceh Barat

Bayi Gajah Persulit Pengusiran Gajah Liar

“Jika kita paksakan mendekati gajah, ada risiko gajah akan menjadi semakin agresif, mungkin menganggap bayinya terancam.” T Ronal Nehdiansyah

Editor: mufti
For Serambinews.com
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, T Ronal Nehdiansyah 

“Jika kita paksakan mendekati gajah, ada risiko gajah akan menjadi semakin agresif, mungkin menganggap bayinya terancam.” T Ronal Nehdiansyah, Kepala BPBD Aceh Barat 

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat dan Conservation Response Unit (CRU) menghadapi kesulitan dalam upaya pengusiran gajah liar dari Desa Canggai, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat.

Masalah utamanya karena kehadiran bayi gajah yang diperkirakan berusia antara 3 hingga 6 bulan, menyebabkan kawanan gajah sulit menjauh dari perkampungan warga.

Kepala BPBD Aceh Barat, T Ronal Nehdiansyah, kepada Serambi, Minggu (25/8/2024) menjelaskan, tim penghalau telah mencoba menghalau gajah liar, namun datang lagi.  

"Saat kami mencoba menghalau gajah agar menjauh dari perkampungan dengan menggunakan mercon, mereka malah kembali ke area tersebut," ujar Ronal.

Ia menyebutkan keberadaan bayi gajah menjadi faktor utama yang menghambat proses pengusiran. Bayi gajah membuat kawanan gajah sulit berpindah karena tidak ingin meninggalkan anaknya.

Ronal menambahkan, sangat berisiko mendekati kawanan gajah yang ada bayinya. "Jika kita paksakan mendekati gajah, ada risiko gajah akan menjadi semakin agresif, mungkin menganggap bayinya terancam," jelasnya.

Risiko ini dapat menyebabkan situasi menjadi lebih berbahaya baik bagi tim penghalau maupun masyarakat setempat. 

Untuk mengatasi masalah ini, tim hanya dapat melakukan penghalauan terbatas untuk mencegah kawanan gajah memasuki perkampungan warga.

"Kami paling bisa meningkatkan metode penghalauan, salah satunya dengan menggunakan kawat kejut. Namun, pemasangan kawat kejut memerlukan biaya yang belum ada persediaan dalam anggaran daerah dan jika pun nanti ada anggaran, maka juga harus dilakukan pemasangan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sesuai dengan prosedur yang ada," ungkap Ronal.

Meskipun pengusiran kawanan gajah sulit dilakukan, pihaknya tetap berkomitmen untuk meminimalkan dampak dan menjaga keselamatan masyarakat. Tim BPBD dan CRU terus mencari solusi terbaik untuk mengatasi tantangan ini sambil mengutamakan keselamatan semua pihak.(sb)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved