Berita Banda Aceh
Santri Dibekali Wawasan Literasi Media, KPI Aceh:Sabu dan Android Jadi Tantangan Besar Generasi Muda
Bekali Wawasan Literasi Media kepada Santri, KPI Aceh Sampaikan Sabu-sabu dan Android Merupakan Dua Tantangan Besar Generasi Muda
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh menyelenggarakan kegiatan Literasi Media kepada Santri Pondok Tahfiz Baitul Quran Desa Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar.
Kegiatan dengan tema “Santri Cerdas, Penyiaran berkualitas” ini menghadirkan Komisioner KPI Pusat di Jakarta, Amin Shabana dan Komisioner KPI Aceh Teuku Zulkhairi serta dimoderatori oleh Komisioner KPI Aceh lainnya, yaitu Putri Novriza.
Kegiatan Literasi Media yang berlangsung di Aula Pondok Tahfiz Baitul Quran pada Kamis 29 Agustus 2024 ini dihadiri oleh puluhan santri di pondok tersebut.
Sementara itu, Teuku Zulkhairi, komisioner KPI Aceh yang bertindak sebagai salah narasumber mengatakan saat ini ada dua tantangan krusial yang dihadapi oleh generasi muda Aceh khususnya dan generasi muda Indonesia umumnya, dimana kedua tantangan ini menjadi persoalan serius yang menerpa kaum muda.
Baca juga: Kapolres Aceh Utara Periksa Senjata Api dan Kendaraan Dinas
“Tantangan pertama yaitu sabu-sabu dimana saat ini banyak sekali generasi muda Aceh yang terjebak dengan racun sabu-sabu baik sebagai konsumen maupun pengedar.
Dan yang kedua yaitu persoalan krusial yang datang dari Android, dimana Andorid yang seharusnya memberi banyak manfaat jika digunakan secara betul, tapi justru digunakan untuk main judi online dan game yang sangat melalaikan,” ujar Teuku Zulkhairi.
Ia juga mengatakan, bersyukur para santri dimana selama mondok di pesantren mereka dilarang menggunakan Android.
Sebab, di liat pesantren banyak sekali generasi muda Aceh yang terjebak dengan game-game yang melalaikan di Android mereka dan tidak sedikit yang bermain judi online.
Makanya dikatakan bahwa sabu-sabu dan Android adalah dua tantangan besar generasi muda Aceh saat ini.
D sisi lain, ia juga mengatakan bahwa jika nantinya para santri sudah selesai mondok, sudah selesai nyantri dan sudah memegang Android, maka ingatlah bahwa tontonan apapun di Android yang berasal dari media sosial itu akan mempengaruhi karAkter dan sikap.
Baca juga: Polresta Banda Aceh Tetapkan 6 Mahasiswa Tersangka Perusakan dan Ajakan Provokasi Ujaran Kebencian
"Begitu juga dengan informasi yang ada di konten apapun di media sosial itu semuanya harus kritis dalam kita menerimanya. Semua informasi itu ada kemungkinan benar dan ada kemungkinan salah," ujatnya .
"Oleh sebab itu pilihlah konten-konten yang baik dan sehat. Tidak perlu menonton konten-konten yang merusak. Dan hendaknya para santri Aceh harus menjadi generasi muda yang kritis dalam menerima informasi," kata Zulkhairi menekankan.
Sebelumnya, Ketua KPI Aceh, Acik Nova dalam sambutannya mengatakan, di era digitalisasi seperti sekarang ini harus membekali diri dengan literasi media yang baik.
Acik Nova menjelaskan bahwa kegiatan literasi media itu bukan hanya soal baca tulis, namun lebih jauh lagi yaitu bagaimana menggunakan media dengan baik termasuk memilih dan memilah konten yang baik untuk dibuat dan di share ke publik
"Literasi akan membentuk sikap kritis dan selektif kita terhadap tayangan atau konten di media sosial. Jika sikap ini makin kuat dan meluas maka tidak hanya akan mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi media, tetapi juga akan mempengaruhi pola produksi konten di media tersebut," ujar Acik Nova.
Harumkan Nama Aceh, Ustadz Takdir Feriza Disambut Kalungan Bunga oleh Pemerintah |
![]() |
---|
Peringati Hari Jadi, Polwan Polda Aceh Gelar Upacara Ziarah di TMP |
![]() |
---|
Fachrul, Calon Dokter Berpulang Sebelum Wisuda, Tangis sang Kakak Pecah Saat Wakili Wisuda |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, BI Aceh Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.