Agak Lain, Sekolah Ini Ajari Cara Mencopet hingga Bobol Rekening Bank, Siswa Bayar Rp55 Juta
Tiga desa terpencil di negara bagian Madhya Pradesh, India, telah menjadi terkenal dengan 'sekolah pencuri'
SERAMBINEWS.COM - Jika kebanyakan sekolah di dunia mengajari siswanya untuk berperilaku baik.
Namun, berbeda dengan sekolah di India ini.
Sekolah ini justru mengajari siswanya untuk menjadi pencuri,
Tiga desa terpencil di negara bagian Madhya Pradesh, India, telah menjadi terkenal dengan 'sekolah pencuri' di mana anak-anak di bawah usia 12 tahun dilatih untuk mencopet, mencuri, dan merampok oleh para penjahat berpengalaman.
Dikutip dari Oddity Central pada 2 September 2024, tiga desa tersebut adalah Kadia, Gulkhedi, dan Hulkhedi.
Desa-desa tersebut sangat terpencil dan terletak sekitar 120 km dari ibukota negara bagian Bhopal yang dilaporkan menjadi tempat persemaian para penjahat muda.
Dimana para orang tua harus membayar 'uang sekolah' sebesar 200.000 hingga 300.000 rupee ($2.400 hingga $3.600) untuk mendidik anak-anak mereka, 400 hingga $ 3.600) agar anak-anak mereka dilatih dalam 'seni gelap'.
Yaitu mencopet dan menjambret di tempat-tempat ramai, melakukan perampokan, pencurian rekening bank, menghindari polisi, dan bahkan menahan pukulan jika ditangkap.
Sekolah-sekolah yang disebut sebagai 'sekolah pencuri' ini telah menghasilkan beberapa penjahat yang paling terkenal dalam sejarah India.
Sehingga mereka dicari oleh keluarga-keluarga yang miskin dan kurang berpendidikan yang tidak mampu memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.
Setelah bertemu dengan pemimpin geng dan membayar uang sekolah yang diperlukan, orang tua mengirim anak-anak mereka ke sekolah kriminal selama satu tahun untuk mendapatkan berbagai keterampilan dan mempersiapkan diri untuk kehidupan kriminal.
Setelah lulus dan bergabung dengan geng, keluarga siswa menerima pembayaran tahunan sebesar 300.000 ($ 3.600) hingga 500.000 rupee ($ 6.000) dari para pemimpin geng untuk layanan mereka.
Kejahatan berakar kuat di desa-desa terpencil ini, dan meskipun polisi tahu tentang kegiatan yang terjadi di sini, tidak banyak yang dapat mereka lakukan, karena masyarakat akan selalu melindungi geng-geng tersebut.
Mereka curiga terhadap orang asing dan akan melawan petugas polisi jika mereka mencoba menangkap salah satu dari mereka.
“Ketika kami harus pergi ke desa-desa ini, kami membawa pasukan dari beberapa kantor polisi untuk menangkap para tersangka,” kata Ramkumar Bhagat, Inspektur kantor polisi Boda, kepada NDTV.
Pohon Tumbang Ditabrak Mobil di Aceh Tamiang, Lalu Lintas ke Banda Aceh Sempat Terhambat |
![]() |
---|
Judi Online Meresahkan Masyarakat, Wakil Bupati Aceh Singkil Ingatkan Peran Keluarga |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Sambut Maulid Nabi, MPU Aceh Serukan Kumandang Shalawat di Masjid hingga Sekolah |
![]() |
---|
Jalan Santai di Lhokseumawe Ricuh, Peserta Pingsan Hingga Doorprize Diambil Paksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.