Presiden Jokowi Sambut Paus Fransiskus di Istana, Upacara Kenegaraan Digelar
Pemimpin negara Vatikan tersebut sempat berjabat tangan dengan seorang anak yang menunggunya.
SERAMBINEWS.COM - Pemimpin Umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, tiba di Istana Merdeka dan langsung disambut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Rabu (4/9/2024).
Melalui siatan langsung YouTube Kompas TV, terlihat saat mobil yang ditumpangi Paus tiba, seorang petugas dengan sigap menyiapkan kursi roda.
Paus yang duduk di sebelah kiri pengemudi mobil kemudian turun dan naik ke atas kursi roda.
Pemimpin negara Vatikan tersebut sempat berjabat tangan dengan seorang anak yang menunggunya.
Suara riuh dari anak-anak yang menyambutnya terdengar jelas.
Petugas tersebut kemudian mendorong kursi roda Paus menuju ke arah Jokowi. Keduanya berjabat tangan.
Jokowi yang mengenakan jas berwarna gelap tampak membungkuk menjabat tangan Paus Fransiskus.
Kedatangan Paus tersebut disambut dengan upacara kenegaraan.
Sejumlah anak di Jakarta terlihat antusias menyambut kedatangan Paus Fransiskus menjelang pertemuannya dengan Presiden RI, Joko Widodo, Rabu (4/9/2024).
Sejumlah anak tampak mengibarkan bendera merah putih berukuran kecil menjelng kedatangan Paus.
Mereka mengenakan sejumlah pakaian adat daerah di Indonesia. Sebagian dari mereka tampak ceria dan tertawa riang.
Sementara, di sisi lain, sejumlah petugas keamanan terlihat mengatur pengamanan di tepi jalan.
Setelah bertemu Presiden Jokowi, Paus Fransiskus akan berkunjung di sejumlah lokasi di Jakarta pada Rabu (4/9/2024).
Paus dijadwalkan akan berada di lokasi selama 1,5 jam.
Seusai pertemuan dengan Jokowi, mereka akan menyampaikan pernyataan pers di Ruang Kredensial.
Selanjutnya, Paus dijadwalkan bertemu korps diplomatik yang berada di Indonesia dan beberapa tokoh sipil di ruang utama Istana Negara.
Setelah itu, Paus dijadwalkan berkunjung ke kantor perwakilan Takhta Suci di Jalan Medan Merdeka Timur.
Di lokasi tersebut, Paus rencananya akan bertemu anggota Serikat Jesus Indonesia di Nunsiatur Apostolik atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia.
Baca juga: Menjadi Pemimpin Gereja Katolik Sedunia di Vatikan, Berapa Gaji Paus Fransiskus?
Jokowi: Kunjungan Paus Fransiskus Bawa Pesan Pentingnya Rayakan Perbedaan
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, kunjungan pemimpin gereja Katolik, Paus Fransiskus membawa pesan tentang pentingnya merayakan perbedaan.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberi sambutan dalam pertemuan Paus Fransiskus dengan para tokoh agama dan korps diplomatik di Istana Merdeka, Rabu (4/9/2024).
"Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan," kata Joko Widodo, Rabu.
Presiden menuturkan, Indonesia merupakan negara majemuk dengan beragam etnis yang ada di Tanah Air.
Kepala Negara menyampaikan, keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah anugrah.
"Bagi Indonesia perbedaan adalah anugerah dan toleransi adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa. Dimana Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga dapat hidup rukun berdampingan," kata Jokowi.
Dengan kondisi ini, Indonesia dan Vatikan sepakat menggemakan semangat toleransi dan keberagaman untuk perdamaian dunia.
"Semangat perdamaian dan toleransi inilah yang ingin Indonesia bersama Vatikan sebarkan apalagi di tengah dunia yang semakin bergejolak," kata Jokowi.
Kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia dilaksanakan pada 3 sampai 6 September 2024.
Selama berada di Jakarta, Sri Paus akan menginap di Kedutaan Besar Vatikan.
Adapun Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio ini adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia.
Kunjungan ini sekaligus adalah perjalanan apostolik Paus ke Tanah Air setelah 35 tahun silam.
Paus pertama yang melakukan kunjungan ke Indonesia adalah Paus Santo Paulus VI pada 3-4 Desember 1970.
Berselang 19 tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989 silam.
Baca juga: 3 Terduga Teroris Ditangkap saat Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, 1 di Gorontalo dan 2 di Bekasi
Paus Fransiskus Nilai Indonesia Negara Luar Biasa, Ajak Lawan Ekstremisme dan Intoleransi
Pemimpin Negara Vatikan yang sekaligus pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menilai Indonesia merupakan negara luar biasa yang saling menghormati antarsuku.
Pernyataan Paus Fransiskus tersebut ia sampaikan dalam sambutannya saat bertemu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Mengutip tayangan langsung YouTube Kompas TV, Paus menyampaikan sambutannya dalam Bahasa Italia, namun terdapat terjemahan dalam Bahasa Indonesia di layar tayangan.
“Indonesia adalah negara luar biasa untuk perbedaan yang bisa menyatu sebagai satu bangsa. Di sini semua suku saling menghormati,” demikian tertulis dalam terjemahan sambutan Paus.
“Kita harus memperhatikan keseimbangan perbedaan kebudayaan dan ideologi. Kita harus selalu membela perbedaan karena merupakan karya artisanal,” tambahnya.
Paus menambahkan, seorang bijaksana pernah mengatakan politik adalah kebebasan yang utama.
“Kita harus melawan ekstremisme dan intoleransi, yang atas nama agama berusaha menggunakan kekerasan untuk mengambil kekuasaan,” tambahnya.
“Gereja Katolik ingin mencapai perdamaian dan menghormati semua agama.”
Saat ini, kata dia, kita melihat hambatan besar untuk mencapai perdamaian, termasuk adanya kekerasan akibat tidak menghormati perbedaan.
“Ini menyebabkan perang dan kekerasan.”
“Banyak sekali konteks di mana tidak ada usaha untuk mencapai keadilan. Untuk mencapai kehidupan tanpa kekerasan dan kebebasan," tuturnya.
Di Indonesia, lanjut dia, banyak terdapat orang muda. Hal itu berbeda dengan pasangan di tempat lain yang mungkin lebih suka memelihara kucing atau anjing daripada memiliki anak.
“Kita bisa melewati kekerasan dengan membangun keluarga. Kita bisa melewati masa kegelapan dengan filosofi negara Indonesia.”
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut kunjungan Pemimpin Negara Vatikan sekaligus Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan.
Pernyataan Jokowi tersebut ia sampaikan dalam sambutannya saat kunjungan Paus Fransiskus ke Istana Negara, Rabu (4/9/2024).
“Negara kita Indonesia menyambut gembira dan hangat kedatangan Bapak Suci Paus Fransiskus, dan saya medengar ini adalah penerbangan terpanjang yang Bapa Suci lakukan. Terima kasih Paus Fransiskus,” ucap Jokowi mengawali sambutan, seperti dikutip dari siaran langsung Youtube Kompas TV.
“Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan, di mana Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari beragam etis,” imbuhnya.
Jokowi mengatakan dirinya telah menyampaikan pada Paus Fransiskus bahwa Indonesia memiliki 714 suku bangsa/etnis, dan 17 ribu pulau yang ditinggali.
Baca juga: Profil Nisya Ahmad Adik Raffi Ahmad yang Dilantik Jadi DPRD Jabar Meski Tak lolos,Ini Penjelasan KPU
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tim Garuda Belum Pernah Menang
Baca juga: Keikutsertaan Tu Sop Pada Pilkada Aceh 2024: Bukti Nyata Kepedulian Ulama Terhadap Masa Depan Aceh
Bupati Antar Camat ke Tempat Tugas Baru, Ingatkan 3 Ancaman yang Merusak Rakyat |
![]() |
---|
Kebakaran Lahan di Kota Juang, Tiga Damkar Bireuen Dikerahkan Jinakkan Api |
![]() |
---|
Warga Jangka Bireuen 'Serbu' Beras Murah di Kantor Polisi |
![]() |
---|
Satgas Karhutla Bagikan Masker untuk Warga dan Pelajar di Aceh Selatan |
![]() |
---|
Karhutla di Aceh Selatan Dekati Kawasan TNGL, Satgas Minta Bantuan Water Bombing BNPB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.