Opini

Langkah Cerdik Sehatkan Jantung

HARI Jantung Sedunia yang diperingati setiap 29 September adalah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantun

Editor: mufti
fk.usk.ac.id
Dr dr Muhammad Ridwan MAppSc AIFO-K SpJP (K), Staf Pengajar FK USK, Pengurus PERKI Aceh, Kepala Unit Rehabilitasi Jantung RSUDZA, Ketua YJI Aceh, dan Ketua PAIFORI Aceh 

Dr dr Muhammad Ridwan MAppSc AIFO-K SpJP (K), Staf Pengajar FK USK, Pengurus PERKI Aceh, Kepala Unit Rehabilitasi Jantung RSUDZA, Ketua YJI Aceh, dan Ketua PAIFORI Aceh

HARI Jantung Sedunia yang diperingati setiap 29 September adalah momentum global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung. Pada tahun 2024, tema yang diangkat adalah “Use Heart, for Action”-- sebuah seruan kepada masyarakat dunia untuk mengambil tindakan nyata dalam melindungi jantung mereka. Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan hal ini menjadi lebih relevan di Provinsi Aceh.

Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi penyakit jantung di Aceh mencapai 1,5 persen, yang berarti sekitar 3 dari setiap 200 orang di Aceh mengalami penyakit jantung. Faktor risiko terbesar yang dihadapi masyarakat Aceh mencakup kebiasaan merokok, dengan prevalensi perokok aktif mencapai lebih dari 60 % pada laki-laki dewasa.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung, juga dialami oleh lebih dari 25 % penduduk dewasa di Aceh. Selain itu, pola makan tinggi lemak dan garam, rendahnya aktivitas fisik, serta stres yang tinggi turut memperparah risiko penyakit kardiovaskular di provinsi ini.

Aceh merupakan provinsi dengan budaya dan tradisi yang kental, di mana makanan bersantan dan berlemak, seperti gulai kambing, menjadi bagian dari konsumsi sehari-hari. Kebiasaan ini, ditambah dengan gaya hidup yang minim aktivitas fisik, menjadi penyebab utama meningkatnya angka penyakit jantung. Dengan latar belakang epidemiologi yang demikian, penting bagi masyarakat Aceh untuk menerapkan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar dalam menjaga kesehatan jantung.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan, telah mengembangkan akronim CERDIK sebagai panduan untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tidak menular, termasuk penyakit jantung. CERDIK adalah singkatan dari: Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres.

Cek Kesehatan Secara Rutin

Langkah pertama dalam mencegah penyakit jantung adalah melakukan cek kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala sangat penting untuk mendeteksi dini faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah tinggi. Di Aceh, akses terhadap pelayanan kesehatan mungkin belum optimal di beberapa wilayah, namun fasilitas seperti Puskesmas dan Posyandu tetap menjadi andalan untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan jantung lebih penting bagi mereka yang mengalami keluhan seperti: nyeri dada (termasuk nyeri di ulu hati dan punggung), cepat merasa capek atau sesak napas, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi, kaki bengkak, riwayat pingsan atau kehilangan kesadaran tiba-tiba, ujung jari membiru atau gejala lain yang menunjukkan gangguan sirkulasi.

Pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala sangat dianjurkan bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun, di mana risiko penyakit jantung mulai meningkat. Melakukan tes elektrokardiogram (EKG), pengukuran tekanan darah, dan tes laboratorium darah untuk memantau kadar kolesterol dan gula darah adalah langkah penting dalam deteksi dini masalah jantung.

Khusus bagi Individu yang baru ingin memulai aktivitas fisik intensitas tinggi, terutama jika mereka sebelumnya jarang berolahraga atau memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik, maka sebaiknya terlebih dahulu dilakukan uji kebugaran yang berbasis EKG, mengingat adanya laporan kejadian kematian mendadak di sejumlah komunitas olahraga. Untuk atlet pun, sebaiknya dilakukan skrining kesehatan jantung pada saat dilakukan perekrutan, belajar dari kejadian henti jantung sejumlah atlet nasional pada saat olahraga.

Enyahkan Asap Rokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi merokok di Aceh, terutama pada laki-laki, sangat tinggi, dengan sekitar 60 % laki-laki dewasa menjadi perokok aktif. Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung.
Langkah kecil yang bisa dilakukan termasuk mengurangi jumlah rokok yang diisap per hari, mencari dukungan dari keluarga atau komunitas untuk berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok di lingkungan sekitar, terutama di tempat-tempat umum.

Rajin Beraktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah kunci dalam menjaga kesehatan jantung. Di Aceh, banyak masyarakat yang menjalani gaya hidup sedenter, terutama di perkotaan, di mana pekerjaan kantor dan minimnya fasilitas olahraga sering menjadi penghalang. Oleh karena itu, rajin beraktivitas fisik perlu menjadi prioritas bagi masyarakat.
Olahraga teratur disarankan setidaknya 150 menit per minggu, dengan pilihan aktivitas seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Selain itu, penting juga untuk memasukkan latihan beban (resistance training) ke dalam rutinitas. Latihan beban membantu memperkuat otot, termasuk otot jantung, dan meningkatkan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Contoh latihan beban yang dapat dilakukan adalah angkat dumbbell, push-up, atau latihan dengan resistance band.

Diet Sehat dengan Kalori Seimbang

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved