PON 2024

Sejarah PON dari Masa ke Masa, Pertama Kali Digelar Tahun 1948 Sebagai Bentuk Perlawanan pada Dunia

Sehingga para atlet yang sudah mempersiapkan segala hal tidak dapat mengikuti dalam acara olahraga sedunia tersebut.

|
Editor: Agus Ramadhan
For Serambinews.com
Tim pembawa OborApi PON saat melintasi Jalan Daud Beureueh, Banda Aceh, Jumat (6/9/2024). 

Sejarah PON dari Masa ke Masa, Pertama Kali Digelar Tahun 1948 Sebagai Bentuk Perlawanan pada Dunia

Laporan Miranda Syahnlola

SERAMBINEWS.COM - Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan pesta acara olahraga terbesar di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali. 

Acara ini merupakan wadah bagi para atlet terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia. 

PON pertama kali diadakan di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1948, dan diresmikan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. 

Pada saat itu, Indonesia masih berjuang untuk meraih kemerdekaannya.

Acara ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 9-12 September 1948, yang kemudian tanggal 9 September diperingati seebagai Hari Olahraga Nasional setiap tahunnya.

PON I ini menjadi bentuk perlawanan Indonesia terhadap penjajahan Belanda, dimana usaha Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di Paris dipersulit karena kemerdekaan Indonesia pada saat itu belum di akui oleh dunia. 

Sehingga para atlet yang sudah mempersiapkan segala hal tidak dapat mengikuti dalam acara olahraga sedunia tersebut.

Paspor Indonesia saat masa itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sementara atlet atlet Indonesia menolak untuk memakai paspor Belanda karena para atlet Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. 

Pertunjukan kembang api pada penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15/10/2021). PON XX Papua ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, disertai penyerahan bendera (pataka) PON oleh Ketua Umum KONI Marciano Norman kepada Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah.
Pertunjukan kembang api pada penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15/10/2021). PON XX Papua ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, disertai penyerahan bendera (pataka) PON oleh Ketua Umum KONI Marciano Norman kepada Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah. (ANTARA/NOVA WAHYUDI)

Hingga pada akhirnya, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang pada saat itu diketuai oleh Widodo Sastrodiningrat, sepakat untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga.

Hal itu bertujuan untuk membuktikan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dapat mengadakan acara olahraga dengan skala nasional ditengah kondisi negara yang masih tidak menentu.

Kota Surakarta sendiri dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan ajang olahraga ini dikarenakan Surakarta termasuk kota dengan fasilitas olahraga terbaik dan sudah memenuhi semua persyaratan pokok, dimana Stadion Sriwedari sudah dilengkapi kolam renang pada saat itu.

Selain fasilitas, seluruh pengurus besar PORI, berada di Surakarta.

Ada sekitar 600 atlet dari 13 daerah yang bertanding pada 9 cabang olahraga, yaitu atletik, bola keranjang, bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, panahan, bola basket, dan pencak silat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved