Posyandu
Dosen UTU Latih Kader Posyandu dalam Pembuatan Makanan Bergizi Tambahan untuk Balita
Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat UTU, Sri Wahyuni Muhsin, S.Si., MPH, kepada Serambinews.com, Selasa (10/9/2024) menjelaskan, bahwa pelatihan
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Sa'dul Bahri I Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dosen Program Studi Gizi dan Akuakultur dari Universitas Teuku Umar (UTU) melatih para kader Posyandu di Desa Ujung Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat dalam pembuatan peningkatan gizi makanan untuk balita.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam pembuatan makanan tambahan berbasis pangan lokal untuk balita, yang dilaksanakan dalam program pengabdian masyarakat.
Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat UTU, Sri Wahyuni Muhsin, S.Si., MPH, kepada Serambinews.com, Selasa (10/9/2024) menjelaskan, bahwa pelatihan ini mengedepankan penggunaan bahan pangan lokal untuk menciptakan makanan tambahan yang bergizi dan bervariasi.
"Pelatihan yang kita laksanakan pada Senin (9/9/2024), ini melibatkan edukasi dan praktik langsung dalam pembuatan makanan tambahan seperti puding dan churros yang diperkaya dengan daun kelor," ujar Sri Wahyuni.
Baca juga: Mahasiswa KKM Umuslim Ikut Sukseskan Posbindu dan Posyandu Lansia di Bener Meriah
Tim pelaksana yang terdiri dari Sri Wahyuni Muhsin, Radhi Fadhillah, S.Pi., M.Si, Rinawati S.PdI., M.Sc, dan dua mahasiswa UTU, memberikan pengetahuan mendalam tentang pencegahan stunting dan cara memanfaatkan bahan pangan lokal untuk meningkatkan kualitas gizi makanan balita.
“Selama pelatihan, kami fokus pada cara pembuatan makanan tambahan yang lebih variatif dan bergizi,” tambah Sri Wahyuni.
Para kader Posyandu sangat antusias dan menganggap pelatihan ini sangat bermanfaat. Mereka berharap agar kegiatan ini dapat berlanjut dengan dukungan dan pendampingan lebih lanjut dalam pengolahan makanan tambahan menggunakan bahan pangan lokal.
Pelatihan ini merupakan bagian dari hibah kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan stunting dan meningkatkan kualitas gizi balita di wilayah tersebut.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.