PON 2024

Festival Krueng Daroy 2024, Upaya Pelestarian Sejarah dan Budaya Aceh kepada Generasi Muda

Kegiatan ini juga berfungsi sebagai upaya pelestarian nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam Krueng Daroy, serta menyebarkannya kepada generasi.

Editor: Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM/AKSA ASHURA
Penjabat (Pj) Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Safitri Safrizal (tengah) didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal dan Kabid Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh Evi Mayasari usai menghadiri Festival Krueng Daroy di Putroe Phang Banda Aceh, Minggu (8/9/2024) 

Almuniza Kamal menambahkan bahwa festival ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya Aceh yang efektif.

“Ini adalah salah satu bentuk pelestarian dan pemanfaatan. Kita melestarikannya dengan cara memanfaatkan fasilitas publik dan mengadakan berbagai kegiatan. Dengan cara ini, pelestarian budaya menjadi sangat efektif,” ungkapnya.

Festival tahunan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya Aceh kepada masyarakat luas, tetapi juga untuk memotivasi generasi muda agar lebih mengenal tokoh-tokoh dan pahlawan Aceh serta warisan sejarah mereka.

Selain itu, festival ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat lokal, pengunjung dari berbagai daerah, hingga peserta PON XXI yang turut hadir di Banda Aceh.

Pj Ketua Dekranasda Aceh, Safitri Safrizal, berharap agar situs-situs bersejarah lainnya di Aceh juga dapat digunakan sebagai media pelestarian budaya.

“Mudah-mudahan ke depan, tidak hanya Krueng Daroy, tetapi satu per satu situs sejarah di Aceh dapat kita angkat agar generasi muda lebih memahami sejarah dan kebudayaan Aceh,” ujarnya.

Safitri juga mengingatkan generasi muda untuk mencintai warisan budaya Aceh

 “Cintailah semua warisan budaya Aceh. Mari kita jaga bersama apa yang telah diwariskan kepada kita. Selain itu, kita juga harus memperbanyak event-event budaya agar anak-anak kita tidak melupakan apa yang pernah terjadi di masa lalu,” tambahnya.

Festival Krueng Daroy bukan hanya perayaan budaya dan sejarah, tetapi juga merupakan langkah penting dalam melestarikan warisan Aceh bagi generasi mendatang. (*)

* Penulis merupakan mahasiswa internship dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved