Berita Aceh Barat
Aceh Barat Bentuk Tim Khusus Untuk Penanganan Konflik Gajah
Respons yang telah dilakukan menunjukkan kemajuan dalam penanganan konflik gajah dengan manusia di Aceh Barat
"Arahan dari DPRK Aceh Barat dan pimpinan daerah meminta kami untuk melakukan penanganan darurat yang terukur terhadap konflik ini." Teuku Ronal Nehdiansyah, Plt Kepala BPBD Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk tim khusus bernama Widfe Responsive Unit (WRU) untuk menangani konflik gajah dengan manusia yang kerap terjadi di daerah itu.
Plt Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, menjelaskan konflik gajah telah terjadi di beberapa kecamatan, termasuk Gampong Bakat dan Alue Keumuneng di Kecamatan Woyla Barat, serta Gampong Teumareum di Kecamatan Woyla Induk.
"Arahan dari DPRK Aceh Barat dan pimpinan daerah meminta kami untuk melakukan penanganan darurat yang terukur terhadap konflik ini," katanya kepada Serambi, Selasa (10/9/2024).
Tim WRU dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat Nomor 019 Tahun 2024 yang diberi tugas untuk merespon cepat situasi darurat terkait konflik satwa liar yang terjadi di Aceh Barat.
Sejak pembentukannya, tim ini telah melaksanakan berbagai langkah penanganan, termasuk menggunakan metode pencegahan seperti bakar mercon untuk menghalau gajah yang mendekati perkebunan dan pemukiman.
Namun, lanjut Teuku Ronal, penanganan konflik gajah di beberapa wilayah seperti Pante Ceureumen, khususnya di Gampong Lango, Lawet, dan Canggai, belum sepenuhnya efektif.
Hal ini disebabkan kembalinya gajah ke wilayah konflik tersebut setelah tim WRU meninggalkan lokasi, terutama karena adanya anak gajah yang belum bisa berpindah dari area tersebut.
“Meskipun ada tantangan, langkah awal pembentukan WRU dan respons yang telah dilakukan menunjukkan kemajuan dalam penanganan konflik gajah dengan manusia di Aceh Barat,” ungkap Teuku Ronal.(sb)
BKSDA Aceh Siap Berkolaborasi
TERPISAH, Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab Aceh Barat dalam penanganan konflik gajah dengan manusia melalui pembentukan tim khusus bernama Widfe Responsive Unit (WRU).
“Ini menunjukkan dukungan dan upaya konkrit untuk mengatasi konflik satwa, khususnya gajah di Aceh Barat. Kami siap berkolaborasi dalam penanganan ini," ujarnya kepada Serambi, Selasa (10/9/2024).
Ujang Wisnu Barata menekankan pentingnya melibatkan semua pihak terkait, termasuk swasta dalam penanganan konflik ini. "Penanganan konflik satwa liar memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan adanya kerja sama, beban anggaran dapat dibagi bersama, sehingga penanganan konflik ini menjadi lebih efektif," tambahnya.
BKSDA Aceh berharap tim ini dapat terus beroperasi secara efektif dan melaporkan kemajuan penanganan konflik ke pusat, sambil terus memperkuat sinergi dengan berbagai stakeholder untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan.(sb)
Berbulan-bulan Konflik dengan Gajah, Warga Aceh Barat Kini Bisa Bernapas Lega |
![]() |
---|
Dua Syech Arab ‘Jadi Guru’ di MAN 1 Aceh Barat, Tekankan Hal Penting Ini Kepada Siswa |
![]() |
---|
Bupati Antar Camat ke Tempat Tugas Baru, Ingatkan 3 Ancaman yang Merusak Rakyat |
![]() |
---|
Kemenag Aceh Barat Ingatkan Warga Agar Anak tak Menikah Lewat Qadhi Liar |
![]() |
---|
Kemenag Aceh Tinjau Pelaksanaan ANBK di Sejumlah Madrasah Aceh Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.