Pilkada 2024

Ini Alasan Dibalik Dipilihnya Syech Fadhil Dampingi Om Bus

Alhamdulillah, setelah berproses dan dengan izinnya para ulama, saya terus berkomunikasi dan menyamakan persepsi, bahwa di

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com  
Ketua Umum PAS Aceh, Tgk H Bulqaini Tanjongan dan Paslon Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh, Bustami - Tu Sop memperlihatkan surat usungan dalam sebuah pertemuan di kantor MPP PAS Aceh, Banda Aceh, Kamis (29/8/2024) 

SERAMBINEWS COM, BANDA ACEH - Muhammad Fadhil Rahmi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Syech Fadhil resmi berpasangan Bustami Hamzah untuk maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh pada Pilkada mendatang.

Peresmian itu ditandai dengan pemberian restu dan penyerahan SK kepada keduanya oleh Ketua Umum Partai Adil Sejahtera (PAS), Tgk Bulqaini Tanjungan, Jumat (13/9/2024) siang di Kantor PAS Aceh, Batoh, Banda Aceh.

Penyerahan SK itu hanya berselang satu jam sebelum melakukan pendaftaran ke Kantor KIP Aceh.

Baca juga: Usai Ledakan Bom di Rumah Om Bus, Anak-Anak Bustami Tetap Sekolah

Tu Bulqaini menjelaskan, memang sebelumnya sempat masuk sejumlah nama untuk menggantikan Tgk Muhammad Yusuf Wahab (Tu Sop), seperti  Abiya Kuta Krueng, Abi Nas Jeunieb, Abi Hidayat Aceh Selatan, Tgk Faisal Ali, termasuk nama dirinya, Tu Bulqaini.

Namun semua nama itu menolak untuk maju dalam Pilkada. Akhirnya para ulama pun berkonsultasi masalah itu dengan Abu Mudi. Kata Abu Mudi, jika ulama-ulama tidak bersedia maju, maka boleh memilih yang lain.

Akhirnya, kata Tu Bulqaini, pilihan pun jatuh kepada Syech Fadhil. Keputusan memilih Syech Fadhil juga mendapatkan dukungan dari partai pengusung lainnya.

“Kami tidak mempersoalkan Syech Fadhil, mungkin kalau orang lain yang dipilih kami persoalkan. Karena Syech Fadhil sama seperti aswaja yang ada di Aceh, ia alumni Nurul Arafah, yang pimpinannya juga murid langsung Abu Mudi. Jadi saya tidak meragukan keaswajaan beliau,” ujar Tu Bulqaini.

Kemudian, Syech Fadhil juga salah seorang alumni mesir, yang sudah tidak diragukan lagi keilmuannya.

Tu Bulqaini mengakui, pergantian Syech Fadhil mungkin belum membuat puas semua pihak. Namun mereka juga akan bekerja hingga kalangan bawah agar pasangan ini tetap diterima. Ia mengakui akan menunggu kepulangan Abu Mudi dari Malaysia untuk membahas strategi pemenangan.

Kepada Bustami dan Syech Fadhil, Tu Bulqaini berpesan kepada keduanya untuk menjaga agama. Katanya, pembangunan ekonomi harus dilakukan, tapi agama harus dikuatkan.

“Neujaga agama,  peu yang ka tarintis, cita-cita Ayah Sop, cita-cita Abu .udi, cita ulama, nyoe lon titip bak awak droe dua, semoga Allah neubantu awak droe beu merempok neupimpin Aceh (Tolong Dijaga agama, apa yang sudah dirintis, cita-cita ayah Sop, cita-cita Abu Mudi, cita ulama, ini saya titip sama kalian berdua, semoga Allah mebanu kalian bisa memimpin Aceh),” ujar Tu Bulqaini, seraya memeluk keduanya.

Bustami Hamzah menyampaikan, bahwa dalam penentuan pasangan baru ini memang ada proses dan dinamika. Namun hal itu diselesaikan dan mereka akhirnya bersatu untuk Aceh yang lebih baik.

“Alhamdulillah, setelah berproses dan dengan izinnya para ulama, saya terus berkomunikasi dan menyamakan persepsi, bahwa di antara ini, dengan takdir Allah, akhirnya jatuhlah pilihan ini,” ujar Bustami.

Bustami pun berkomitmen untuk terus bersama ulama, demi Aceh yang lebih baik. Katanya, semua partai pengusung sudah duduk dan semuanya sepakat memberikan pilihan kepada Syech Fadhil. 

“Pertimbangannya, beliau juga irisan dari ulama, karena nawaitu sejak awal disitu,” ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved