Berita Bireuen

Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan UNISAI, Dua Lembaga Satu Tujuan, Begini Sejarah Pendiriannya

Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan UNISAI adalah dua lembaga yang tumbuh dan berkembang dalam satu tujuan yang sama.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kampus UNISAI Samalanga, Bireuen 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) Samalanga, Bireuen melakukan rapat senat terbuka, Sabtu (14/9/2024), dan mewisuda sebanyak 584 lulusan dan juga meresmikan sebagai UNISAI.

Para lulusan umumnya sudah lama belajar di MUDI Samalanga dan juga menjadi mahasiswa, para lulusan adalah lulusan dari dua Lembaga sekaligus.

Humas UNISAI, Tgk Mursalin, MH kepada Serambinews.com di sela-sela wisuda mengatakan, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dan UNISAI adalah dua lembaga yang tumbuh dan berkembang dalam satu tujuan yang sama.

Yakni melahirkan generasi Islam yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global. 

Keduanya tidak hanya berdiri sebagai institusi pendidikan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan keilmuan dan spiritualitas yang saling melengkapi.

Tgk Mursalin yang didampingi sejumlah guru dayah lainnya mengatakan, sejarah Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, dimulai seiring dengan pembangunan Mesjid Raya Samalanga.

Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17 (1607-1636). 

Pimpinan pertama dayah ini dikenal dengan nama Faqeh Abdul Ghani.

Meski tidak banyak catatan sejarah mengenai masa kepemimpinan Teungku Faqeh, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga baru tercatat resmi dipimpin oleh Tgk H Syihabuddin bin Idris pada tahun 1927, dengan jumlah santri sekitar 100 orang putra dan 50 orang putri.

Pasca wafatnya Tgk H Syihabuddin pada tahun 1935, kepemimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga diteruskan oleh Al-Mukarram Tgk H Hanafiah bin Ibnu Abbas atau yang lebih dikenal dengan Tgk Abi. 

Di bawah kepemimpinannya, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga terus berkembang, meski sempat diperbantukan kepada Tgk M Shaleh selama dua tahun ketika Tgk Abi pergi ke Makkah.

Pada tahun 1964, ketika Tgk Hanafiah wafat, kepemimpinan diteruskan oleh menantunya, Tgk H. Abdul Aziz bin M Shaleh, yang kemudian dikenal sebagai Abon Aziz, seorang ahli dalam bidang logika (Al-Mantiqi).

Tahun 1989, setelah wafatnya Abon Aziz, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga dipimpin oleh Al-Mursyid Abu MUDI (Abu Syekh H. Hasanoel Basri) hingga saat ini.

Di bawah kepemimpinan Abu MUDI, Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga mengalami banyak perubahan besar, termasuk dalam sistem kepemimpinan dan pendidikan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved