PON 2024

PSSI Usut Pemukulan Wasit Eko Agus oleh Rizki Saputra di PON 2024, Turunkan Tim Investigasi ke Aceh

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengonfirmasi bahwa PSSI telah membentuk tim investigasi yang mulai bekerja sejak kemarin.

|
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Pemain Sulteng, M Rizki Saputra, memukul wasit Eko Agus Sugiharto hingga tidak sadarkan diri. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kasus pemukulan wasit Eko Agus Sugih Harto oleh Muhammad Rizki Saputra saat pertandingan Aceh vs Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam cabang sepak bola PON XXI 2024 mulai diusut PSSI.

Muhammad Rizki Saputra menjadi sorotan usai insiden melakukan aksi pemukulan wasit yang terjadi dalam pertandingan babak 8 besar cabang sepak bola PON XXI 2024 antara Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Aceh.

Rizki melakukan tindakan kekerasan dengan memukul wasit Eko Agus Sugih Harto hingga pingsan, menyusul keputusan penalti kontroversial yang membuat pemain tersebut kehilangan kendali.

Insiden kekerasan terhadap wasit ini terjadi dalam laga yang berlangsung di Stadion H Dimurthala Lampineung Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai membentuk tim investigasi untuk mengusut pemukulan wasit yang terjadi pada pertandingan sepak bola putra PON antara Sulawesi Tengah melawan Aceh.

Insiden tersebut terjadi di tengah-tengah pertandingan, ketika seorang pemain Sulawesi Tengah melakukan tindakan indisipliner dengan memukul wasit yang sedang bertugas.

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengonfirmasi bahwa PSSI telah membentuk tim investigasi yang mulai bekerja sejak kemarin.

 "Pertama, melalui Ketua Umum telah dibentuk tim investigasi. Mulai kemarin sudah bekerja," ujar Yunus dalam rapat bersama Komisi X DPR RI dan Menpora, Selasa (17/9/2024).

Tim investigasi yang dibentuk PSSI diketuai oleh Ali Mukartono.

Mereka ditugaskan untuk bekerja intensif selama 1-2 hari guna mengumpulkan fakta dan bukti terkait insiden tersebut.

"Hari ini sampai dengan besok lusa bekerja, dan mudah-mudahan secepat mungkin tim investigasi akan membuat laporan kepada Ketua Umum," kata Yunus.

Menurut informasi yang beredar, tindakan pemukulan terhadap wasit diduga dipicu oleh ketidakpuasan pemain Sulawesi Tengah terhadap kepemimpinan wasit yang dianggap memihak tuan rumah Aceh.

Yunus mengakui bahwa atmosfer pertandingan PON memang berbeda dengan kompetisi Liga 1 atau Liga 2, terutama ketika berhadapan dengan tuan rumah.

"Atmosfer PON itu memang beda jauh level atau tingginya dibanding penyelenggaraan atau kompetisi Liga 2 atau Liga 1, apalagi kalau berhadapan dengan tuan rumah. Segala macam faktor bisa saja terjadi di lapangan," ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi, PSSI telah mengambil tindakan dengan menugaskan wasit Liga 1 untuk memimpin pertandingan semifinal dan final.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved