PON 2024

PSSI Usut Pemukulan Wasit Eko Agus oleh Rizki Saputra di PON 2024, Turunkan Tim Investigasi ke Aceh

Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengonfirmasi bahwa PSSI telah membentuk tim investigasi yang mulai bekerja sejak kemarin.

|
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Kolase Serambinews.com/ Istimewa
Pemain Sulteng, M Rizki Saputra, memukul wasit Eko Agus Sugiharto hingga tidak sadarkan diri. 

"Kemarin kami sudah lakukan tahap penegasan. Langsung dipimpin oleh wasit Liga 1 pertandingan mulai dari Jabar dan Kalsel semifinal di sore dan malamnya tim PON Aceh dan PON Jatim juga dipimpin oleh wasit Liga 1. Besok perebutan perunggu dan final emas langsung dipimpin oleh wasit Liga 1," tuturnya.

Meskipun demikian, Yunus enggan mendahului hasil investigasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada tim investigasi untuk membuat kesimpulan.

"Saya tidak ingin mendahului tim investigasi. Nanti tim investigasi yang akan menyampaikan, dan mungkin Ketua Umum yang akan mengumumkan," tuturnya.

 

Baca juga: Imbas Wasit Sepakbola PON 2024 Kena Bogem, Erick Thohir Kirim Wasit Terbaik Liga 1 di Semifinal

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan tegas mengutuk insiden ini.

 Ia menyebut peristiwa tersebut "memalukan" dan memastikan akan melakukan investigasi mendalam.

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," ujarnya dalam pernyataan resminya pada Minggu (15/9/2024).

Investigasi akan dimulai dari kepemimpinan wasit, untuk melihat lebih lanjut tentang dugaan pengaturan pertandingan.

Di sisi lain, Erick Thohir juga menekankan bahwa tindakan brutal dari pemain Sulteng tidak bisa dibenarkan dan pasti akan berujung kepada hukuman berat.

Ia menyatakan bahwa sanksi larangan seumur hidup bisa dijatuhkan kepada wasit atau pihak-pihak yang terbukti mengatur hasil pertandingan.

Ia juga menegaskan bahwa aksi kekerasan dari pemain adalah tindakan kriminal yang tak bisa ditoleransi.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," kata Erick Thohir.

Menurutnya insiden ini sangat mencoreng marwah sepak bola Indonesia yang sedang berupaya bangkit dan memperbaiki citranya.

Demi menjaga marwah sepak bola nasional, Erick memastikan hukuman yang diberikan akan menjadi peringatan keras bagi semua pihak.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentoleransi sedikit pun praktik di luar fair play," ujarnya menutup.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved