Pon 2024
PON XXI 2024, Kado Bangkitnya Aceh Pasca-20 Tahun Tsunami
Perhelatan PON kali ini juga terasa spesial karena sejak pertama kali diadakan pada 1948, baru sekarang dilaksanakan di dua provinsi sekaligus.
Adanya infrastrukur olahraga dan transportasi darat adalah salah sat dari sekian banyak kemudahan yang diterima Aceh dari pemerintah pusat untuk menandai kebangkitan provinsi yang menjalankan syariat Islam tersebut usai dihantam bencana gempa bumi dan tsunami tepat 20 tahun lalu.
Gempa bermagnitudo 9,1 pada 26 Desember 2004 dengan kategori Sangat Kuat hingga Hebat telah mendatangkan duka tidak hanya bagi masyarakat Aceh saja, namun juga untuk bangsa Indonesia.
Gempa yang juga terasa hingga ke Thailand, Malaysia, Singapura, India, serta Srilanka memunculkan gelombang laut tsunami setinggi 30 meter yang meluluhlantakkan beberapa wilayah di Aceh.
Pemerintah memperkirakan sebanyak 280.000 penduduk Aceh meregang nyawa karena gempa dan tsunami, 500.000 orang kehilangan tempat tinggal dan puluhan ribu bangunan rusak.
Ketika itu masyarakat dunia bersimpati kepada rakyat Aceh dan mengirimkan bantuan dalam berbagai bentuk. Ini tercatat sebagai operasi kemanusiaan terbesar yang pernah digelar oleh dunia.
Tak kurang dari USD6,7 miliar bantuan dunia mengalir deras ke Aceh guna upaya pemulihan, rekonstruksi, dan rehabilitasi pascabencana. Aceh membutuhkan waktu tidak sebentar untuk pulih dan bangkit kembali.
Profesor Bidang Teknik Hidrolik Fakultas Teknik USK Syamsidik dalam "Aceh Pasca 15 Tahun Tsunami" menjelaskan bahwa peristiwa alam tersebut telah mengubah kehidupan banyak orang di Aceh dan bahkan dunia.
Juga turut menggugah dasar kemanusiaan dan jiwa setiap orang bahwa di dalam hidup ini sering terjadi hal tidak terduga. "Karena itu kita perlu senantiasa bersiap sedia menghadapi yang tidak diharapkan (expect the unexpected)," ucapnya.
Aceh telah memberikan pelajaran sangat penting, berupa pengalaman dan pengetahuan sangat berharga kepada Indonesia dan bahkan dunia, mengenai apa yang seharusnya dilakukan ketika bencana terjadi, dan bagaimana bersiap menghadapinya.
Bencana gempa dan tsunami turut mempercepat terciptanya perdamaian di Aceh yang selama hampir tiga dekade dilanda konflik yang merenggut sekitar 15.000 korban jiwa.
Mengulang Sejarah
Melalui PON ini, Aceh ingin mengulang apa yang pernah dilakukan oleh Jepang dengan dua kali menyelenggarakan Olimpiade. Saat pertama menggelar Olimpiade pada 1964 silam, Negara Sakura baru 21 tahun bangkit setelah porak poranda akibat kalah dalam Perang Dunia II.
Jepang mampu membuat mata dunia terbelalak dengan modernisasi yang disuguhkan seperti kereta peluru, siaran langsung televisi memakai satelit, dan penghitungan waktu pertandingan secara elektronik seperti di arena atletik.
Sedangkan ketika Olimpiade kedua kali terlaksana pada 2021, Jepang baru 10 tahun bangkit dari peristiwa gempa bumi bermagnitudo 9, keempat terbesar setelah gempa Aceh disertai tsunami.
Kyodo menyebut, gempa itu adalah yang terburuk dalam sejarah bencana di Jepang sepanjang 1.200 tahun terakhir dan memunculkan gelombang tsunami setinggi 40 meter.
Selama PON, Pengakses 5G Telkomsel di Aceh Tumbuh Melejit |
![]() |
---|
Atlet PON XXI dari UBBG Dulang 19 Medali |
![]() |
---|
Ikut Jaga Keamanan dan Ketertiban Saat PON 2024, Kapolresta Banda Aceh Beri Apresiasi ke Masyarakat |
![]() |
---|
Meski Baru Kecelakaan, Mahasiswa Umuslim Ini Tetap Komit Sukseskan Cabor Shorinji Kempo PON 2024 |
![]() |
---|
Alma Ariella Tsany, Atlet Panjat Tebing Usia 15 Tahun Peraih 5 Medali PON, Aktif Manjat Sejak Kecil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.