PON 2024

Selama PON XXI, Sampah pada 4 Venue di Lingkungan USK Hampir 1.000 Kg

Setelah perhelatan PON berakhir, sampah-sampah itu pun ditimbang. Sebagian besar masih bisa didaur ulang sebagai bahan baku pabrik

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Faisal Zamzami
For Serambinews.com
Pj Gubernur Aceh, Dr Safrizal MSi didampingi Rektor USK, Prof Dr Ir Marwan mengunjungi posko pemilahan sampah Bank Sampah USK saat PON XXI di Lapangan Tugu Darussalam dan foto bareng dengan para mahasiswa yang sedang KKN Tematik Kebersihan selama PON di lingkungan USK, Sabtu (14/9/2024). 

Pada tanggal 12, mencapai 164,79 kg.

Tanggal 13 September sampahnya  81,79 kg, tanggal 14 sebanyak 100,68 kg, tanggal 15 mencapai 209,02 kg.

Kemudian, pada 16 September jumlah sampahnya 110,71 kg.

Setelah itu venue-venue di Kampus USK tidak lagi digunakan sebagai tempat bertanding hingga PON XXI ditutup di Deliserdang, Sumatera Utara, pada 20 September.

Berdasarkan jenisnya, kata Rama Herawati, sampah organik di empat venue dalam Kampus USK mendominasi, yakni mencapai 355, 37 kg.

Sampah organik ini dalam delapan hari pertandingan cabor PON terdata rinciannya sejak tanggal 10 hingga 16 September sebagai berikut: 106,36 kg, 38,33 kg, 71,15 kg, 34,09 kg, 37,10 kg, 37,81 kg, dan 30,53 kg.

Oleh BSU, sampah organik ini biasanya tidak dijual sebagai bahan baku pabrik ke Medan, Sumut, melainkan diolah menjadi pupuk kompos untuk kebutuhan lokal.

Dari dua bank sampah di USK, salah satunya memang khusus mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan ini dijual.

Setelah sampah organik,  jenis sampah yang juga banyak selama PON di lingkungan USK adalah sampah pet atau botol plastik.

Dalam delapan hari PON di USK terkumpul pet sebanyak 266,72 kg. 

Paling banyak terkumpul pada hari ketujuh PON, mencapai 75,12 kg. Sedangkan jumlah terkecil pada hari kelima PON, yakni hanya
17,81 kg.

Oleh BSU, pet tersebut, termasuk tutup botol plastik, biasanya dipres pakai mesin pres. Setelah itu dijual ke Medan sebagai bahan baku pabrik plastik.

Sampah lain yang terkumpul selama PON di lingkungan USK itu adalah kertas dan kardus, juga kaleng minuman, bahkan sendok plastik dan plastik kresek (asoy).

Residu sampah yang terkumpul pun tergolong banyak, mencapai 123,92 kg selama delapan hari PON di Kampus USK.

Residu ini adalah bagian akhir sampah yang tidak mungkin lagi didaur ulang. Contohnya adalah plastik tipis yang menjadi etiket atau merek dari air dalam kemasan.

Baca juga: Aset Sepak Takraw PON XXI Diserahkan ke Pemkab Aceh Timur untuk Pembinaan Atlet

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved