Pilgub Aceh 2024

Visi Misi dan Program Calon Gubernur Aceh: Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi vs Muzakir Manaf-Fadhlullah  

Masing-masing calon telah memiliki visi misi dan program yang akan dijalankan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Aceh nantinya.  

Editor: Faisal Zamzami
Serambinews.com/Indra Wijaya
Bustami-Fadhil Rahmi Dapat Nomor Urut 1, Muzakir Manaf - Fadhlullah No 2 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2024 telah memasuki masa kampanye.

Masing-masing pasangan calon akan bersaing merebut simpati rakyat untuk memenangkan pesta demokrasi yang digelar secara serentak. 

Komisi Independen Pemilihan (KIP) telah menetapkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, yaitu Bustami Hamzah-M Fadhil Rahmi nomor urut 1, dan Muzakir Manaf (Mualem)-Fadhlullah (Dek Fadh) nomor urut 2.  

 Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi diusung dan didukung PAN, Nasdem, Golkar, PAS, dan PDA.

Sementara Muzakir Manaf dan Fadhlullah diusung Partai Aceh, PDI Perjuangan, Demokrat, PKS, PKB, PNA, PPP, dan Gerindra.  

Masing-masing calon telah memiliki visi misi dan program yang akan dijalankan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Aceh nantinya.  

Baca juga: Bustami-Syech Fadhil Siap Berkompetisi Sehat di Pilkada, Mualem-Dek Fadh Sebut Nomor 2 Nomor Raseuki

Sebelum memasuki hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti, yuk simak terlebih dahulu visi-misi dan program kedua pasangan calon:  

Visi

Aceh yang Sejahtera, Berkeadilan, dan Beridentitas.

1. Sejahtera, bermakna setiap warga Aceh, melalui proses pembangunan, dapat menikmati kehidupan yang layak, terpenuhi kebutuhan dasarnya secara seimbang, aman dan manusiawi, memperoleh akses pendidikan, kesehatan, kesempatan bekerja dan berusaha secara layak, dan merata.  

Mendapatkan jaminan rasa aman dan menjadi bagian dari komunitas yang sehat dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

Untuk merealisasikan visi ini maka tata kelola pemerintahan di Aceh akan diabdikan tidak saja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tapi juga diarahkan untuk peningkatan kualitas hidup sosial warga.

Sehingga warga Aceh memiliki etos hidup yang optimis dan memiliki harapan yang baik bagi masa depan diri, keluarga, komunitas maupun Aceh. 

2. Berkeadilan, bermakna pembangunan Aceh harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat Aceh tanpa membedakan ras, suku, kelompok, golongan, wilayah, gender, dan agama.

3. Beridentitas, bermakna status kekhususan Aceh dalam bidang agama, pendidikan, dan kebudayaan menjadi identitas dan modal dasar bagi Aceh dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.

Misi

1. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian Aceh setara rata-rata perekonomian nasional dan perekonomian provinsi lainnya di Sumatera, serta sinergitas perekonomian Aceh dengan perekonomian nasional dan perekonomian negara-negara dalam kawasan regional.

2. Meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha secara merata, seimbang dan berkelanjutan sekaligus penurunan angka kemiskinan setara rata-rata tingkat kemiskinan nasional secara bertahap.

3. Meningkatkan kualitas pembangunan berbasis sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup secara seimbang.

4. Meningkatkan rasa adil dan kesetaraan pembangunan bagi segenap lapisan masyarakat Aceh tanpa membedakan ras, suku, kelompok, golongan dan agama.

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan melayani masyarakat secara adil dan bertanggung jawab.

6. Membangun karakter masyarakat yang berpendidikan, terampil, berdaya saing, religius dan berakhlak mulia sesuai nilai-nilai luhur keacehan yang inklusif dan modern.

Baca juga: Gemira Aceh Siap Menangkan Mualem-Dek Fadh di Pilgub, Nilai Pasangan Terbaik untuk Pimpin Aceh

  • Muzakir Manaf-Fadhlullah  

Visi

Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan Islami, dimaknai sebagai suatu kondisi dimana seluruh Masyarakat Aceh menjalankan aktivitas dalam seluruh aspek kehidupan berlandaskan Syariat Islam.

Maju, sebagai suatu kondisi dimana seluruh masyarakat Aceh telah mencapai tingkat peradaban dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.

Bermartabat, dimaknai sebagai suatu kondisi di mana seluruh masyarakat Aceh yang religius, memiliki harga diri, peradaban, pengetahuan, dan kepercayaan yang tinggi sebagai sebuah bangsa.

Berkelanjutan, sebagai suatu kondisi dimana proses pembangunan daerah dan aktivitas kehidupan masyarakat berlangsung harmoni dengan kondisi lingkungan hidup yang tetap lestari.

Misi

1. Menjalankan Syariat Islam dalam kehidupan masyarakat secara kaffah

2. Mewujudkan implementasi kekhususan dan keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki dan UUPA

3. Melaksanakan kemandirian ekonomi Aceh dengan berbasis pada sektor unggulan Aceh

4. Meningkatkan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah

5. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia

6. Mengoptimalkan transformasi tata kelola pemerintahan Aceh serta membina dtabilitas politik dan implementasi hukum

7. Memelihara kelestarian lingkungan hidup dan ekosistemnya.

Isu Strategis dan Program Prioritas 

1. Lingkungan Menjaga kekayaan bumi Aceh seperti hutan, satwa, mineral, dan kekayaan laut serta meningkatkan kualitas hidup dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.  

2. Pemerintahan dan Hukum Membangun tata kelola pemerintahan baru yang efektif dan pengelolaan sistem keuangan akuntabel dan terintegrasi berbasis good goverment dan clean goverment.

3. Agama, Sosial, dan Budaya Meningkat nilai-nilai Islami dan identitas ke-Acehan dalam tatanan nasional dan global.

 4. Sumber Daya Alam dan Ekonomi Menjaga keberlanjutan dan ketersediaan sumber daya alam (SDA) di masa yang akan datang untuk menjamin peningkatan ekonomi rakyat Aceh.

Dalam hal ini perlu adanya strategi pemanfaatan yang bijak dan fokus. Melalui strategi ini, sumber daya alam dapat digunakan dengan efisien, efektif dan berkelanjutan, tanpa merusak lingkungan dan menciptakan dampak negatif bagi manusia dan ekosistem.

 5. Sumber Daya Manusia dan Kependudukan Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan sistem kepemilikan dokumen administrasi kependudukan yang terintegrasi Inovasi pelayanan, yaitu peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang belum optimal menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kepemilikan dokumen administrasi kependudukan di masyarakat masih rendah.

6. Perdamaian Menuntaskan agenda perdamaian yang belum terealisasikan sesuai dengan mandat MoU Helsinki dan Undang-undang Pemerintah Aceh.

Baca juga: Danrem 011 Lilawangsa Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada

Baca juga: Abu Razak : Beri Perhatian untuk Peraih Medali PON

Baca juga: UIN Raih Medali Pertama di Festival Seiba Internasional

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved